Kemenpar gelar "famtrip" dorong pemulihan pariwisata Lombok
21 Februari 2019 22:45 WIB
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar, Nia Niscaya, dalam seminar bertajuk "Sosialisasi Promosi Pariwisata Pada Media Nasional" di Katamparan Resort, Lombok, Kamis (21/2/2019) (Hanni Sofia)
Lombok (ANTARA News) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar "familiarization trip" (famtrip) yang melibatkan puluhan jurnalis dari berbagai media nasional untuk mendorong pemulihan pariwisata Lombok pasca-gempa.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar, Nia Niscaya, dalam seminar bertajuk "Sosialisasi Promosi Pariwisata Pada Media Nasional" di Katamparan Resort, Lombok, Kamis, mengatakan pihaknya ingin pariwisata Lombok kembali pulih dan normal.
"Kita ingin Lombok kembali normal, ini adalah rangkaian dalam mendukung 'recovery' Lombok," katanya.
Ia mengatakan, gempa bumi yang terjadi di Lombok pada Agustus tahun lalu berdampak sangat signifikan dalam menurunkan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia secara umum.
"Dari September hingga Desember penurunan sampai 60 persen, sebulan kehilangan 10 ribu," katanya. Oleh karena itu, pihaknya berupaya mendorong segera pulihnya pariwisata di NTB salah satunya mempersiapkan empat agenda wisata di NTB yang masuk dalam kalender agenda wisata nasional 2019 yakni Festival Pesona Bau Nyale, Festival Moyo, Festival Tambora, hingga Pesona Khazanah Ramadhan.
Pihaknya juga menggelar 30 kegiatan promosi, famtrip dan delapan kegiatan promosikan NTB di lima negara yakni Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Inggris.
"Famtrip ini untuk memberikan kepercayaan kembali kepada masyarakat bahwa Lombok aman dan normal," katanya.
Baca juga: Tekad Lombok Barat wujudkan "zero waste"
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar, Nia Niscaya, dalam seminar bertajuk "Sosialisasi Promosi Pariwisata Pada Media Nasional" di Katamparan Resort, Lombok, Kamis, mengatakan pihaknya ingin pariwisata Lombok kembali pulih dan normal.
"Kita ingin Lombok kembali normal, ini adalah rangkaian dalam mendukung 'recovery' Lombok," katanya.
Ia mengatakan, gempa bumi yang terjadi di Lombok pada Agustus tahun lalu berdampak sangat signifikan dalam menurunkan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia secara umum.
"Dari September hingga Desember penurunan sampai 60 persen, sebulan kehilangan 10 ribu," katanya. Oleh karena itu, pihaknya berupaya mendorong segera pulihnya pariwisata di NTB salah satunya mempersiapkan empat agenda wisata di NTB yang masuk dalam kalender agenda wisata nasional 2019 yakni Festival Pesona Bau Nyale, Festival Moyo, Festival Tambora, hingga Pesona Khazanah Ramadhan.
Pihaknya juga menggelar 30 kegiatan promosi, famtrip dan delapan kegiatan promosikan NTB di lima negara yakni Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Inggris.
"Famtrip ini untuk memberikan kepercayaan kembali kepada masyarakat bahwa Lombok aman dan normal," katanya.
Baca juga: Tekad Lombok Barat wujudkan "zero waste"
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: