Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis berpotensi menguat jelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada hari ini, kata analis.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Kamis, mengatakan peluang IHSG untuk menguat cukup terbuka hari ini terutama keyakinan pasar bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga acuannya.

"Peluang penguatah IHSG didukung sejumlah katalis yakni optimis bahwa BI akan mempertahankan tingkat suku bunga di level 6 persen, sedangkan optimisme pasar dari eksternal FOMC Meeting Minutes yang cenderung dovish serta negosiasi dagang AS-Cina," ujar Alfiansyah.

Pasar memperkirakan Bank Indonesia akan mempertahankan tingkat suku bunga atau BI 7-Day Reverse Repo Rate di angka enam persen, sejalan dengan perubahan akselerasi kenaikan Fed Fund Rate dan potensi risiko volatilitas di pasar keuangan yang mereda.

Di sisi lain, arah tekanan inflasi dan angka defisit neraca berjalan masih akan menjadi faktor domestik yang menentukan arah bagi Bank Indonesia.

IHSG sendiri dibuka melemah 2,21 poin atau 0,03 persen ke posisi 6.510,57. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 0,52 poin atau 0,05 persen menjadi 1.018,81

Hingga pukul 9.51 WIB, IHSG masih berada di zona merah. IHSG melemah delapan poin atau 0,12 persen ke posisi 6.504,79.

Sementara itu, bursa regional Asia antara lain Indeks Nikkei melemah 28,8 poin (0,13 persen) ke 21.402,69, Indeks Hang Seng menguat 58,02 poin (0,2 persen) ke 28.572,07, dan Straits Times melemah 6,5 poin (0,2 persen) ke posisi 3.271,88.

Baca juga: Bursa China melemah, Indeks Komposit Shanghai dibuka turun 0,05 persen

Baca juga: Bursa Hong Kong melemah, Indeks Hang Seng dibuka turun 64,05 poin

Baca juga: Bursa Tokyo merosot, Indeks Nikkei 225 dibuka turun 57,59 poin

Baca juga: Dolar AS melemah, investor optimis perdagangan global membaik

Baca juga: Harga emas naik, terpicu optimisme perundingan dagang AS-China