Barcelona (ANTARA News) - Claire Williams membantah jika tim Williams F1 berada dalam krisis menyusul keterlambatan perkembangan mobil yang menyebabkan mereka melewatkan dua hari pertama tes pramusim F1 2019 di Sirkuit Catalunya, Barcelona.
"Kami tahu kami memiliki masalah dan kami harus memperbaikinya. Tapi Williams tidak berada di dalam krisis, tidak pula di dalam kekacauan," kata wakil kepala tim Williams F1 itu di sela-sela tes pramusim hari ketiga, demikian Reuters pada Kamis pagi.
Claire, yang ayahnya adalah pendiri salah satu tim paling berjaya di dalam 69 tahun sejarah F1 itu, juga membantah jika dia akan menghadapi konsekuensi dan turun dari posisinya di Williams.
"Jika kalian sempatkan waktu lima menit di (pabrik) Grove, kalian akan tahu jika itu bukan lah penyebabnya. Kami membuat kesalahan besar dengan tidak menurunkan mobil kami dan ada sejumlah alasan untuk itu, tidak hanya satu alasan," kata Claire.
Spekulasi media soal penyebab keterlambatan Williams terpusat pada masa depan direktur teknis Paddy Lowe, yang bergabung dari Mercedes pada 2017 dengan tanggung jawab untuk mengawasi desain dan produksi mobil balap baru.
Claire tidak berkomentar banyak soal itu dan menjelaskan jika dia akan tetap berada sebagai kepala tim.
"Tentunya sebagai pimpinan ini adalah tanggung jawab utama saya, tetapi tanggung jawab setiap orang di tim aalah memastikan mereka menjalankan peran mereka untuk membuat produk mereka di tempat yang seharusnya," kata Claire.
Sesi wawancara dengan Lowe yang tadinya akan digelar Rabu dibatalkan oleh Williams yang mengatakan akan menggelarnya pada pekan depan.
Baca juga: Fokus pengembangan, Williams batalkan uji coba awal mobil balap baru
Baca juga: Daniil Kvyat bawa Toro Rosso tercepat hari ketiga tes pramusim
Williams yang mengalami musim terburuknya di F1 pada tahun lalu, dengan mobil yang susah dikendarai, tidak bisa menurunkan mobilnya dalam sesi perekaman gambar pada Sabtu dan dua hari pertama tes pramusim.
Mobil FW42 mereka baru turun pada sesi siang di hari ketiga dengan George Russel yang melahap hanya 23 putaran.
Tidak seperti rival mereka yaitu Haas dan Racing Point, Williams yang menggunakan mesin Mercedes mendesain dan memproduksi sebagian besar dari mobil mereka di markasnya di Inggris.
Williams menolak memberikan detail lebih lanjut soal apa yang salah, namun mengakui jika kegagalan mereka sangat memalukan dan meminta maaf kepada para fans.
Namun Claire memastikan Williams tidak memiliki masalah finasial.
"Kami sangat meyakinkan di bujet yang kami miliki tahun ini, sangat sepadan dengan apa yang kami miliki tahun lalu," kata Claire. "Secara finansial tim kami solid. Itu bukan masalah utama saya saat ini."
Sebanyak 650 orang bekerja di Williams, 300 di antaranya di bidang teknik mesin modern, yang menangani 40 proyek. "Bisnis kami tumbuh 15 persen dalam satu tahun."
Williams, yang didukung duo pebalap George Russell dan Robert Kubica,memiliki wajah baru dan sponsor baru tahun ini.
Mereka bisa berlega hati setelah menurunkan pebalap rookie asal Inggris Russel dengan di belakang kemudi FW42 pada sesi siang hari ketiga tes pramusim di Barcelona.
Paket aerodinamika baru akan datang pada Kamis ketika pebalap Polandia Robert Kubica dijadwalkan untuk menjalani tes.
"Kami yakin kami akan memiliki dua mobil dan sejumlah sasis cadangan di Melbourne," kata Claire soal balapan pertama musim 2019 yang akan digelar di Melbourne, Australia pada 17 Maret.
Baca juga: Robert Kubica kembali ke F1 bersama Williams
Baca juga: 10 alasan untuk tidak melewatkan balapan F1 2019
Formula 1
Pengembangan mobil terlambat, Williams bantah alami krisis
21 Februari 2019 05:23 WIB
Tim Williams. (REUTERS/ALBERT GEA)
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: