Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah kalangan meminta maskapai penerbangan nasional menurunkan harga tiket pesawat menyusul penurunan harga avtur
"Agar adil, seharusnya maskapai juga menurunkan harga tiket pesawat. Ujungnya membantu masyarakat umum dalam beraktivitas sehingga roda ekonomi pun berputar," kata Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan, di Jakarta, Rabu.
Apalagi, lanjutnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah mengimbau maskapai agar menurunkan harga tiket, sehingga, tidak ada alasan bagi perusahaan penerbangan untuk bertahan dengan harga tiket tinggi yang saat ini banyak dikeluhkan masyarakat.
Menyinggung angka atau jumlah penurunan harga tiket maskapai, Mamit menyebut 10 -15 persen dinilai sudah wajar.
Penurunan harga avtur yang dilakukan Pertamina, menurut dia, cukup signifikan. Dengan adanya penurunan harga dari Rp8.210 per liter menjadi Rp7.960 per liter di Bandara Soetta, maka harga avtur Pertamina saat ini jauh lebih murah dibandingkan di Bandara Changi Singapura, seperti selama ini kerap dikeluhkan maskapai.
"Bahkan, harga avtur saat ini menjadi lebih rendah dibandingkan dengan Pertamax. Ini membuktikan bahwa Pertamina sudah sangat berkorban menurunkan harga avtur," katanya melalui keterangan tertulis.
Sebab, lanjut Mamit, harga avtur Pertamina yang sebelumnya dianggap tinggi, karena di dalamnya termasuk pajak dan throughput fee. Kondisi demikian tidak dialami avtur di Singapura.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memang berharap agar penurunan harga avtur tersebut diikuti dengan kebijakan maskapai untuk mengkaji ulang tarifnya, karena pada dasarnya tarif tiket pesawat mayoritas masih dipengaruhi oleh avtur. Namun Menteri Perhubungan meminta agar penurunan tarif nantinya masih mengikuti aturan batas bawah yang telah ditetapkan.
"Jadi gini, kan harga avtur memang merupakan mayoritas dari cost dari angkutan udara. Tetapi sebagai regulator, saya menjaga tarif batas atas dan bawah mereka itu tidak lewat dari situ," katanya.
Permintaan agar harga tiket turun juga datang dari masyarakat, salah satunya Iskandar Zulkarnain, membuat petisi melalui change.org dan meminta kepada para pengambil keputusan untuk segera menurunkan tarif tiket pesawat.
Di negara kepulauan seperti Indonesia, lanjut Iskandar dalam petisinya, tentu maskapai penerbangan berperan penting dalam perkembangan dan kemajuan negara.
Tetapi dengan kenaikan harga tiket pesawat tentunya hal ini sangat mencekik masyarakat Indonesia yang akan bepergian menggunakan pesawat.
"Kebanyakan masyarakat Indonesia adalah perantau yang mencari kerja di luar kampung halaman, dengan harga tiket yang melambung tinggi akan sangat memberatkan," katanya. Dia mengakui harga tiket pesawat di beberapa rute penerbangan sudah turun, namun ada beberapa rute lain yang masih tinggi harganya.
Baca juga: Puskepi: harga tiket pesawat turun apabila avtur disubsidi
Baca juga: Indef: biaya avtur hanya 3,6 persen komponen harga tiket
Avtur turun, maskapai didesak segera turunkan harga tiket
21 Februari 2019 00:03 WIB
Armada BBM Pertamina sedang mengisi bahan bakar untuk pesawat terbang. (dokumen Pertamina)
Pewarta: Subagyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: