Palembang (ANTARA News) - Sriwijaya FC akan tampil habis-habisan melawan Madura United pada leg kedua babak 16 besar Piala Indonesia di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Kamis (21/2), karena tak mau dipermalukan di kandang sendiri.

Pemain belakang Sriwijaya FC, Rahmat, dalam konferensi pers di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Rabu, mengatakan, kekalahan dengan skor 0-5 dari Madura United pada leg pertama itu demikian menyakitkan, sehingga menjadi motivasi sendiri bagi pemain untuk tampil maksimal pada pertandingan nanti.
Baca juga: Madura United taklukkan Sriwijaya FC 5-0

"Kami main di kandang sendiri, dan siap tampil habis-habisan," katanya.

Bagi Rahmat, pertandingan melawan Madura United ini sangatlah penting untuk unjuk kemampuan karena dirinya hingga kini belum membuat kesepakatan kontrak dengan Sriwijaya FC. Pemain muda ini berharap, nantinya ada klub lain yang tertarik untuk merekrutnya

Pelatih Sriwijaya FC Hartono Ruslan mengatakan dirinya tidak mau terlalu memikirkan hasil akhir dari pertandingan nanti. Ia hanya berharap para pemain dapat "enjoy" dan percaya diri saat menghadapi Madura United.

"Saya tidak memikirkan skor, saya hanya ingin anak-anak semangat," kata dia.

Sriwijaya FC mengandalkan mayoritas pemain muda pada Piala Indonesia setelah hengkangnya sebagian besar pemain setelah klub terdegradasi ke Liga 2.

Para pemain muda ini merupakan pemain U-19, pemain eks PON Sumsel, dan sejumlah pemain lokal musim lalu yang memilih tetap bertahan.

Perbedaan kasta yang mencolok dari sisi kualitas pemain membuat Laskar Wong Kito tidak mampu mengimbangi Madura United yang diperkuat sejumlah pemain bintang, di antaranya Alberto Goncalves, Zah Rahan, Greg Nwokolo, Aleksander Rakic.

Uniknya, beberapa pemain andalan Madura United merupakan mantan pemain SFC musim lalu, Alberto Goncalves, Zulfiandi, Marckho Sandy Meraudje, Syahrian Abimanyu (cedera).

Pada pertemuan pertama dengan SFC, empat gol lawan tercipta melalui umpan silang. Terkait ini, Hartono Ruslan sudah mewanti-wanti anak asuhnya untuk menerapkan "zona marking".
Baca juga: Saham milik Muddai di Sriwijaya FC resmi pindah tangan