Siaga bencana banjir-longsor ditetapkan untuk Ogan Komering Ilir-Sumsel
20 Februari 2019 17:43 WIB
Banjir Bandang Warga berada di sekitar areal persawahan yang rusak parah akibat diterjang banjir bandang di Dusun Muarasindang, Kel. Perahudipo, Kec. Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumsel, Jumat (17/2). Banjir bandang tersebut selain merusak persawahan, juga menghancurkan tanggul, kebun kopi, lahan sayuran dan ratusan tambak ikan di wilayah itu. (FOTO ANTARA/Asnadi M Aridi)
Palembang, (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan longsor terhitung 20 Februari 2019 hingga tiga bulan ke depan.
Kasubag Humas Pemkab Ogan Komering Ilir, Adi Yanto, saat dihubungi dari Palembang, Rabu mengatakan penetapan status siaga bencana banjir dan longsor untuk merespon adanya kejadian banjir yang merendam tiga kecamatan di kabupaten itu.
"Penetapan status siaga ini untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana, baik dari instansi pemerintah maupun masyarakatnya sendiri," katanya.
Banjir melanda sebagian wilayah di Ogan Komering Ilir karena curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Ratusan rumah yang terendam tersebar di kawasan Purnajaya, Talang Kubu serta Sukadana.
Kedalaman air sampai mencapai satu meter, terutama di area yang berada di daratan rendah mengingat OKI merupakan kabupaten yang banyak memiliki kawasan rawa gambut.
Hingga kini warga masih enggan mengungsi karena ingin menjaga barang-barang di rumahnya.
Untuk itu, warga meminta bantuan mobil MCK dan fasilitas dapur umum, kata dia.
Ia mengatakan sementara ini warga menduga penyebab banjir ini salah satunya karena adanya proyek pembangunan jalan Tol Kapal Betung (Kayu Agung-Palembang-Betung).
"Rencananya pemerintah kabupaten akan meminta kepada kontraktor dari Waskita untuk membuka pintu air, kalau airnya surut, artinya memang karena tol," kata Adi.
Baca juga: Sejumlah daerah Sumsel mulai dilanda banjir
Baca juga: Kebakaran lahan terjadi di Ogan Komering Ilir
Kasubag Humas Pemkab Ogan Komering Ilir, Adi Yanto, saat dihubungi dari Palembang, Rabu mengatakan penetapan status siaga bencana banjir dan longsor untuk merespon adanya kejadian banjir yang merendam tiga kecamatan di kabupaten itu.
"Penetapan status siaga ini untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana, baik dari instansi pemerintah maupun masyarakatnya sendiri," katanya.
Banjir melanda sebagian wilayah di Ogan Komering Ilir karena curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Ratusan rumah yang terendam tersebar di kawasan Purnajaya, Talang Kubu serta Sukadana.
Kedalaman air sampai mencapai satu meter, terutama di area yang berada di daratan rendah mengingat OKI merupakan kabupaten yang banyak memiliki kawasan rawa gambut.
Hingga kini warga masih enggan mengungsi karena ingin menjaga barang-barang di rumahnya.
Untuk itu, warga meminta bantuan mobil MCK dan fasilitas dapur umum, kata dia.
Ia mengatakan sementara ini warga menduga penyebab banjir ini salah satunya karena adanya proyek pembangunan jalan Tol Kapal Betung (Kayu Agung-Palembang-Betung).
"Rencananya pemerintah kabupaten akan meminta kepada kontraktor dari Waskita untuk membuka pintu air, kalau airnya surut, artinya memang karena tol," kata Adi.
Baca juga: Sejumlah daerah Sumsel mulai dilanda banjir
Baca juga: Kebakaran lahan terjadi di Ogan Komering Ilir
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: