Oleh Budisantoso B dan Muklasin
Lampung Timur, Lampung (ANTARA News) - Puluhan hektare lahan sawah serta ladang tanaman jagung sejumlah desa di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, terendam banjir sejak tiga hari belakangan akibat luapan sungai sekitarnya, menyusul hujan deras di wilayah setempat.
"Banjir sudah tiga hari ini sejak Senin (18/2) akibat luapan Sungai Way Sekampung, sehingga airnya melimpas ke sawah dan perkebunan jagung petani di sini," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Timur, Tri Pranoto, di Lampung Timur, Rabu.
Tri Pranoto menyebutkan, lahan sawah beserta kebun jagung petani setempat yang terendam seluas 50 hektare. "Laporan dari camat 50 hektare yang kebanjiran," katanya.
Ia menjelaskan air yang menggenangi sawah dan ladang tanaman jagung pada hari pertama banjir ketinggiannya mencapai 1,5 meter.
Pada Rabu ini, air sudah mulai surut, tinggal setinggi pinggang orang dewasa.
"Untuk permukiman warga, tidak ada yang terendam," katanya.
Namun banjir merendam jalan desa yang menghubungkan Desa Rejoagung dengan Desa Buanasakti di Kecamatan Batanghari.
Dampaknya warga tidak bisa beraktivitas, karena jalan tidak bisa dilalui, sehingga petugas kepolisian dan BPBD membantu menyeberangkan anak-anak agar bisa tetap bersekolah serta warga lainnya bisa beraktivitas seperti biasa.
"Sementara ini, kami dari Pemkab Lampung Timur membantu mengevakuasi warga yang mau beraktivitas keluar desanya," katanya.
Dia menyatakan, air yang merendam jalan desa itu sudah mulai berangsur surut.
Sehubungan hujan yang kerap turun di musim penghujan diperkirakan akan berlangsung sampai dengan Maret nanti, Kepala BPBD Lampung Timur mengingatkan warga untuk mewaspadai banjir terutama bagi mereka yang tinggal di dekat daerah aliran sungai seperti Sungai Sekampung.
Baca juga: Hujan terus mengguyur Kabupaten Lampung Timur
Baca juga: Banjir redam desa-desa di Lampung Timur
Di Batanghari Lampung Timur, puluhan hektare sawah terendam banjir
20 Februari 2019 16:51 WIB
Banjir Lampung Timur, Senin (26/2/2018). (Screenshot video YouTube)
Pewarta: Budisantoso Budiman dan Muklasin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: