Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau kepada seluruh masyarakat di DKI Jakarta untuk mematuhi semua peraturan dan tata tertib ketika menggunakan sarana transportasi umum seperti "mass rapid transit" (MRT).
"Disiplin, (saya imbau) bagaimana masyarakat berbudaya disiplin. Jangan coret-coret, tepat waktu datang dan harus antre. Masyarakat Jakarta kan sudah mulai sejak Asian Games yang orang puji kita itu. Jadi (masyarakat) di Jakarta utamanya, (harus) disiplin," kata Wapres JK usai mencoba MRT rute Bundaran HI-Lebak Bulus di Jakarta, Rabu.
Untuk menegakkan peraturan dan tata tertib dalam menggunakan dan menjaga kebersihan sarana publik, JK mengatakan tidak perlu ada pengawasan.
Sikap disiplin itu harus ditanamkan sejak dini dan disosialisasikan kepada masyarakat lain sehingga pemeliharaan fasilitas umum tersebut dapat dijaga bersama.
"Pertama, sosialisasi, mengajak. Karena kalau disiplin itu tanpa pengawasan, itu namanya disiplin. Kalau orang diawasi terus menerus, itu tidak disiplin karena dia takut, diawasi," jelasnya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mencoba moda transportasi mass rapid transit (MRT) relasi Bundaran Hotel Indonesia - Lebak Bulus di Jakarta, Rabu.
Sebelum menguji coba, Wapres meninjau perkembangan pembangunan Stasiun MRT Pintu Bundaran HI.
Wapres JK, yang turut didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, berangkat menaiki gerbong MRT dari Stasiun Bundaran HI pukul 10.34 WIB melalui Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Bendungan Hilir, Istora dan terakhir di Lebak Bulus.
Usai meninjau di stasiun akhir Lebak Bulus, Wapres JK bersama rombongan kembali lagi menggunakan MRT menuju Stasiun Bundaran HI. Perjalanan MRT yang ditempuh Wapres memakan waktu sekitar 30 menit sekali jalan, tanpa berhenti di setiap stasiun.
Metropolitan
Tinjau MRT, Wapres JK imbau masyarakat Jakarta disiplin
20 Februari 2019 14:49 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan pernyataan pers usai meninjau MRT rute Bundaran HI - Lebak Bulus di Jakarta, Rabu (20/2/2019). (Fransiska Ninditya)
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: