DKM se-Bekasi deklarasi tolak politisasi masjid
20 Februari 2019 11:07 WIB
Dewan Kerukunan Masjid se-Kota Bekasi menggelar silatuhami ulama dan deklarasi menolak politisasi masjid di Masjid Al-Falah, Jakasampurna, Bekasi, Selasa (19/2/2019) malam. (Dok.DKM Al-Falah)
Jakarta (ANTARA News) - Dewan Kerukunan Masjid se-Kota Bekasi menggelar silatuhami ulama dan deklarasi menolak politisasi masjid di Masjid Al-Falah, Jakasampurna, Bekasi, Selasa (19/2) malam.
Salah satu ulama Bekasi KH Fuady Ahmad menilai bahwa masjid adalah tempat yang paling mulia untuk dijadikan tempat beribadah sehingga jangan sampai tempat suci tersebut justru dijadikan ajang poltik praktis dengan menggalang massa untuk memenuhi ambisi kekuasaan semata.
"Jadi masjid ini tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan dan ambisi kekuasaan oleh suatu partai, golongan, maupun kelompok tertentu yang akan merugikan kita semua dan bisa memecah belah umat," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu.
Ia juga menyerukan kepada seluruh jamaah untuk lebih memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan keagamaan yang membantu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ia berharap agar usai deklarasi dan silaturrahmi yang digelar tersebut dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat di Bekasi untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah hingga ukhuwah basyariyah.
Sementara KH Momon Zaenal Arifin yang hadir pada acara itu mengingatkan, di momentum politik seperti saat ini, narasi fitnah dan ujaran kebencian serta berita-berita palsu sering kali muncul. Bukan hanya di ranah digital saja, bahkan sudah masuk ke forum-forum di dalam masjid.
"Masjid tempat yang damai untuk umat beribadah seperti fungsi masjid yang sebenarnya yang tidak ikut-ikutan menyebarkan hoaks serta fitnah," ujarnya.
Ia mengatakan, perlu adanya kesadaran bahwa politik adalah ajang demokrasi yang memberikan ruang kepada anak-anak bangsa terpilih untuk bersaing secara sehat dan dengan tujuan berlomba-lomba dalam kebaikan.
"Pesta demokrasi adalah sesuatu ajaran fastabiqul khoirot yaitu berlomba untuk kebaikan. Kita semuanya umat Islam harus mempertanggungjawabkan sebagai umat Islam yang damai," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Lurah Jakasampurna Nurdin juga mengimbau masyarakat agar bijak dalam mengakses informasi apapun yang ada termasuk di internet, serta tidak begitu mudah meneruskan informasi yang belum jelas kebenarannya.
Baca juga: Muhammadiyah imbau masjid tak dijadikan pusat politik praktis
Baca juga: GMII deklarasi tolak politisasi masjid
Salah satu ulama Bekasi KH Fuady Ahmad menilai bahwa masjid adalah tempat yang paling mulia untuk dijadikan tempat beribadah sehingga jangan sampai tempat suci tersebut justru dijadikan ajang poltik praktis dengan menggalang massa untuk memenuhi ambisi kekuasaan semata.
"Jadi masjid ini tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan dan ambisi kekuasaan oleh suatu partai, golongan, maupun kelompok tertentu yang akan merugikan kita semua dan bisa memecah belah umat," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu.
Ia juga menyerukan kepada seluruh jamaah untuk lebih memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan keagamaan yang membantu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ia berharap agar usai deklarasi dan silaturrahmi yang digelar tersebut dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat di Bekasi untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah hingga ukhuwah basyariyah.
Sementara KH Momon Zaenal Arifin yang hadir pada acara itu mengingatkan, di momentum politik seperti saat ini, narasi fitnah dan ujaran kebencian serta berita-berita palsu sering kali muncul. Bukan hanya di ranah digital saja, bahkan sudah masuk ke forum-forum di dalam masjid.
"Masjid tempat yang damai untuk umat beribadah seperti fungsi masjid yang sebenarnya yang tidak ikut-ikutan menyebarkan hoaks serta fitnah," ujarnya.
Ia mengatakan, perlu adanya kesadaran bahwa politik adalah ajang demokrasi yang memberikan ruang kepada anak-anak bangsa terpilih untuk bersaing secara sehat dan dengan tujuan berlomba-lomba dalam kebaikan.
"Pesta demokrasi adalah sesuatu ajaran fastabiqul khoirot yaitu berlomba untuk kebaikan. Kita semuanya umat Islam harus mempertanggungjawabkan sebagai umat Islam yang damai," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Lurah Jakasampurna Nurdin juga mengimbau masyarakat agar bijak dalam mengakses informasi apapun yang ada termasuk di internet, serta tidak begitu mudah meneruskan informasi yang belum jelas kebenarannya.
Baca juga: Muhammadiyah imbau masjid tak dijadikan pusat politik praktis
Baca juga: GMII deklarasi tolak politisasi masjid
Pewarta: Budi Santoso
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: