Muhammadiyah: kerja sama pendidikan-budaya jadi pemersatu Asia Tenggara
19 Februari 2019 23:24 WIB
Delegasi dari Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMat) usai panandatangan sebanyak 31 kesepakatan kerja sama dengan universitas di Taiwan. (FOTO ANTARA/HO-https://www.ummat.ac.id/)
Yogyakarta, (ANTARA News) - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu`ti mengatakan kerja sama dalam bidang pendidikan dan budaya mampu menjadi pemersatu negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
"Kerja sama tersebut mampu menyatukan negara-negara di Asia Tenggara, terutama dalam mengatasi radikalisme yang berkembang di kawasan tersebut pada 1990-2000," katanya di Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Selasa.
Di sela "International Conference on Progressive Civil Society 2019" (Iconprocs2019) yang diselenggarakan UAD, Abdul Mu`ti mengatakan kerja sama dalam bidang pendidikan dan budaya itu juga mampu membuat hubungan antarnegara di kawasan Asia Tenggara semakin baik.
"Negara-negara di Asia Tenggara dapat hidup berdampingan di tengah keberagaman. Hubungan yang baik itu diharapkan dapat mempercepat penyelesaian jika muncul masalah di kawasan Asia Tenggara," katanya.
Meskipun demikian, menurut dia, kerja sama di luar bidang pendidikan dan budaya perlu diperkuat untuk menghadapi tantangan dunia di masa depan yang semakin kompleks.
"Negara-negara di kawasan Asia Tenggara perlu memperkuat kerja sama dalam bidang ekonomi, sosial, politik, dan pertahanan dan keamanan," katanya.
Ketua IconproCS2019, Raden Ajeng Doddy Irawati mengatakan pertemuan bertema "Strengthening Progressive Civil Society among Southeast Asia" yang dihadiri perwakilan beberapa negara Asia Tenggara itu antara lain membahas upaya memperkuat hubungan antarnegara di kawasan tersebut.
"Upaya itu diharapkan mampu menciptakan kerukunan antarnegara di kawasan Asia Tenggara dalam segala bidang kehidupan untuk mewujudkan masyarakat yang maju, sejahtera, dan damai," katanya.
Rektor UAD, Kasiyarno mengatakan universitas yang dipimpinnya selama ini telah menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di kawasan Asia Tenggara, terutama dalam bidang pengembangan pendidikan atau akademik.
"Kerja sama yang telah dilakukan antara lain program pertukaran mahasiswa dan dosen, penelitian, dan studi lanjut. Kerja sama itu diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pengembangan sumberdaya manusia dan mewujudkan kehidupan yang lebih baik," katanya.
Baca juga: Indonesia ajak ASEAN dan mitranya kembangkan konsep Indo-Pasifik
Baca juga: Uhamka gandeng UTP Malaysia kerja sama riset
Baca juga: Unisba umumkan kerja sama universitas se-ASEAN
"Kerja sama tersebut mampu menyatukan negara-negara di Asia Tenggara, terutama dalam mengatasi radikalisme yang berkembang di kawasan tersebut pada 1990-2000," katanya di Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Selasa.
Di sela "International Conference on Progressive Civil Society 2019" (Iconprocs2019) yang diselenggarakan UAD, Abdul Mu`ti mengatakan kerja sama dalam bidang pendidikan dan budaya itu juga mampu membuat hubungan antarnegara di kawasan Asia Tenggara semakin baik.
"Negara-negara di Asia Tenggara dapat hidup berdampingan di tengah keberagaman. Hubungan yang baik itu diharapkan dapat mempercepat penyelesaian jika muncul masalah di kawasan Asia Tenggara," katanya.
Meskipun demikian, menurut dia, kerja sama di luar bidang pendidikan dan budaya perlu diperkuat untuk menghadapi tantangan dunia di masa depan yang semakin kompleks.
"Negara-negara di kawasan Asia Tenggara perlu memperkuat kerja sama dalam bidang ekonomi, sosial, politik, dan pertahanan dan keamanan," katanya.
Ketua IconproCS2019, Raden Ajeng Doddy Irawati mengatakan pertemuan bertema "Strengthening Progressive Civil Society among Southeast Asia" yang dihadiri perwakilan beberapa negara Asia Tenggara itu antara lain membahas upaya memperkuat hubungan antarnegara di kawasan tersebut.
"Upaya itu diharapkan mampu menciptakan kerukunan antarnegara di kawasan Asia Tenggara dalam segala bidang kehidupan untuk mewujudkan masyarakat yang maju, sejahtera, dan damai," katanya.
Rektor UAD, Kasiyarno mengatakan universitas yang dipimpinnya selama ini telah menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di kawasan Asia Tenggara, terutama dalam bidang pengembangan pendidikan atau akademik.
"Kerja sama yang telah dilakukan antara lain program pertukaran mahasiswa dan dosen, penelitian, dan studi lanjut. Kerja sama itu diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pengembangan sumberdaya manusia dan mewujudkan kehidupan yang lebih baik," katanya.
Baca juga: Indonesia ajak ASEAN dan mitranya kembangkan konsep Indo-Pasifik
Baca juga: Uhamka gandeng UTP Malaysia kerja sama riset
Baca juga: Unisba umumkan kerja sama universitas se-ASEAN
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: