Indonesia diwakili SMPN 6 Makassar untuk konferensi sekolah ASEAN
Pameran Perdagangan BIMP EAGA And IMT GT 2016 Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) meninjau salah satu stand pameran usai membuka The 3rd Brunei, Indonesia, Malaysia, Philippines East Asean Grouth Areal (BIMP EAGA) and Indonesia, Malaysia, Thailand Gouth Triagek (IMT GT) Trade Expo Conference and Matching 2016 di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (14/10/2016). BIMP EAGA and IMT GT 2016 merupakan pameran perdagangan dan Konferensi Bisnis yang dihadiri sejumlah peserta dari negara Brunei Darussalam, Malaysia, Indonesia, Filipina, Jepang, Timor Leste, China dan Australia, yang bertujuan untuk memperkuat koridor ekonomi maritim dan ketahanan pangan. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)
Makassar, (ANTARA News) - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Kota Makassar akan mewakili Indonesia pada ASEAN Convergence Secondary Schools Summit 2019 di Batangas, Filipina, 21- 23 Februari 2019.
Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan SMPN 6, Muchsin di Makassar, Selasa, mengatakan, konferensi tersebut dilatarbelakangi oleh kegiatan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ASEAN ke-40 yang pada 2007, saat itu digelar ASEAN School Tour dan SMP 6 Makassar sebagai tuan rumah.
Berdasarkan hal ini, kata Muchlis, pihaknya kembali mendapat undangan dari Sekjen untuk mengikuti konferensi sekolah se-ASEAN, bersama sembilan sekolah lainnya dari Negara Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam.
"Sekjen ASEAN kembali mempertajam kerja sama dengan merencanakan konferensi sekolah bagi mereka yang pernah menjadi tuan rumah. Insya Allah kita akan memboyong dua siswa yang memiliki kompetensi yang kompleks sesuai dengan rundown kegiatan di sana," ujarnya.
Kedua siswa tersebut yakni Andi Muh Asyrafi Bukhti dan Andi Zivanka Azzahra Aurelia. Merupakan dua siswa yang akan mengikuti diskusi dan persentase yang akan mengupas tiga tema utama, yakni Leadership in ASEAN, peran pemuda dalam hubungan internasional dan pengaruh positif sosial media.
"Kami memilih mereka karena bahasa Inggrisnya bagus untuk ukuran siswa seusianya. Mereka juga pintar menari dan bernyanyi. Jadi kita memang memilih siswa yang mempunyai kompetensi kompleks untuk ikut event sekelas ini," kata Muchlis.
Ajang yang digelar selama tiga hari tersebut juga akan menampilkan budaya masing-masing negara, termasuk "ground breaking" dengan penanaman pohon pada ASEAN Unity Park.
Saat tiba di negara tujuan, perwakilan SMP 6 Makassar ini memilih menanam pohon jati sebagai pohon khas di Indonesia dan selanjutnya menjelaskan kegunaannya, asal dan sebagainya. Sementara untuk atraksi budaya akan menyuguhkan tarian Toraja.
Baca juga: Makassar raih Adipura ASEAN melalui bank sampah
Baca juga: 2.000 undangan wali kota se-ASEAN disebar
Baca juga: KRI Dewaruci bawa taruna ASEAN ke Makassar
Pewarta: Suriani Mappong dan dan NS Wardyah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019