Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani mendengarkan masukan dan saran dari para pengusaha di tengah penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020.

"Kami ingin mendengarkan lagi ke pelaku usaha bagaimana kami mendesain fiskal di 2020. Kalau saya bicara fiscal policy, itu ada dari sisi pajak, cukai, PNBP, ada sisi belanja negara, belanja pusat melalui bendahara umum negara, kementerian lembaga sampai desa," ujar Sri Mulyani di depan pengusaha saat dialog ekonomi dan kebijakan fiskal di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengklaim, saat ini APBN Indonesia relatif sehat dan stabil, hal tersebut tak lepas dari kerja sama yang baik antara pemerintah dan juga dunia usaha.

Dengan kondisi tersebut, ia menilai perlu dipikirkan upaya-upaya bersama antara pemerintah dan pengusaha, untuk membuat perekonomian makin tumbuh sehat, kuat, stabil, dan berkelanjutan serta berkeadilan.

"Di semua negara di dunia APBN sehat adalah aset yang penting. Nah mumpung ekonomi positif dan APBN sehat, saya mau menawarkan mari bersama-sama 2020 akan seperti apa. Saya ingin jadi tradisi yang kita bangun sehingga presiden menyampaikan ke DPR pada Agustus, RUU APBN, saya tahu nih," kata Ani, panggilan akrabnya.

Ia menegaskan, pemerintah berkomitmen untuk terus berinteraksi dan berdialog dengan pengusaha untuk bersama-sama menjaga perekonomian Indonesia menjadi kondusif.

"Bapak ibu, kita sekarang fokus apa yang kita jaga dan kita kerjakan. Kita tetap ingin menjaga Indonesia tetap baik, ekonomi tetap baik, melihat bisnis bapak ibu tetap jalan sehingga kita bisa mendapatkan dengan baik. Ekonomi kemudian bisa tumbuh, masyarakat punya confidence, policy jalan, investasi tumbuh, dan ekspor bisa tumbuh maksimal," ujarnya.

Baca juga: Menkeu paparkan arah pembiayaan investasi 2019 di raker DPR
Baca juga: Menkeu sambut baik asumsi dasar RAPBN 2019