Phnom Penh (ANTARA News) - Pelatih tim nasional Indonesia U-22 Indra Sjafri menyebutkan Pasukan Garuda Muda memiliki setidaknya dua keuntungan moral menjelang menghadapi Malaysia dalam laga kedua penyisihan Grup B Piala AFF U-22 di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, Rabu (20/2) besok.

"Pertama posisi kita sekarang punya satu poin karena kemarin draw sedangkan dia kalah," kata Indra selepas memimpin latihan di Lapangan AUPP, Phnom Penh, Selasa.

"Yang kedua, kemarin kita main sore dan mereka main malam. Keberuntungan-keberuntungan itu kita hitung," ujarnya menambahkan.

Indonesia memang ditahan imbang Myanmar dengan skor 1-1 dalam laga yang berlangsung sore hari di Stadion Nasional. Sedangkan Malaysia terjungkal di hadapan pendukung tuan rumah Kamboja, menelan kekalahan 0-1 dalam pertandingan yang dilangsungkan mulai pukul 18.30 waktu setempat.

Sementara laga antara Indonesia menghadapi Malaysia bakal digelar pada Rabu (20/2) sore, di atas lapangan Stadion Nasional yang menggunakan rumput sintetis dengan kondisi secara kasat mata tak terlihat terawat dengan baik.

Bahkan menurut asisten pelatih Indonesia Yunan Helmi permukaan lapangan terasa panas dan tidak nyaman ketika Indonesia menghadapi Myanmar.

Di sisi lain, Indra juga mengaku sudah menyiapkan perubahan susunan pemain demi mengantisipasi permainan yang ia perkirakan bakal ditampilkan Malaysia.

"Mungkin ada perbaikan dari sisi pemain yang turun besok," katanya.

Baca juga: Indra Sjafri isyaratkan rotasi pemain hadapi Malaysia

Di laga melawan Myanmar, Indra melakukan keputusan berani menarik keluar Hanif Sjahbandi digantikan M. Rafi Syarahil pada 10 menit akhir babak pertama demi mengoptimalkan lini tengah Garuda Muda.

Akan tetapi dua slot pergantian berikutnya, Indra dipaksa menghabiskannya untuk menggantikan Witan Sulaiman dan Samuel Christianson yang mengalami cedera, meski belakangan diketahui keduanya hanya menderita kram saja.

Laga melawan Malaysia bakal menjadi penentuan bagi Indonesia jika ingin menjaga asa lolos ke babak semifinal semakin besar, mengingat di pertandingan pamungkas harus menghadapi tuan rumah Kamboja yang mendapatkan sejumlah keuntungan seperti dukungan suporter maupun tak harus beradaptasi dengan kondisi lapangan.

Indra sendiri memiliki catatan tidak terlalu gemilang ketika mengasuh Timnas U-19 dan menghadapi Malaysia, yakni tak pernah menang dalam empat pertemuan. Tiga di antaranya berakhir imbang dan terakhir di fase kualifikasi Piala Asia U-19 2018 lalu menelan kekalahan 1-4.

Baca juga: Para penggawa Timnas U-22 akui sulit adaptasi lapangan

Baca juga: Hasil Grup B, Indonesia imbang ketika Kamboja jungkalkan Malaysia