Lulusan madrasah Aceh Barat ditargetkan jadi hafiz Quran
18 Februari 2019 22:18 WIB
Dai Cilik Indonesia Muhammad Abdul Rasyid atau dikenal dengan Syekh Rasyid menyampaikan ceramah dalam safari Ramadannya di Masjid Jami Lhokseumawe, Aceh, Kamis (16/6/2016) malam. Syekh Rasyid bocah kelahiran Riau 26 April 2007 merupakan Hafiz Indonesia dan Dai Cilik Aksi Junior 2015 yang mampu menghafal ayat Kitab Suci Alquran dan menguasai irama 15 imam besar dunia. (ANTARA FOTO/Rahmad)
Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, mencanangkan program hafiz Quran untuk pelajar setingkat madrasah ibtidaiyah (MI) sebagai strategi membentuk generasi hafizil Quran (penghafal Al-Quran).
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Penmad) Kemenag Aceh Barat, Suhadi, di Meulaboh, Senin, menyampaikan, pencanangan program hafiz Quran untuk tingkat madrasah itu agar ketika lulus madrasah siswa bisa hafal, minimal ayat-ayat pendek.
"Minimal, setelah lulus dari madrasah ibtidaiyah, anak-anak kita ini bisa menghafal Quran juz 30 atau ayat-ayat pendek. Tujuan lainnya agar mereka punya kemampuan literasi baca tulis Al Quran," katanya.
Secara mendasar, pihaknya juga ingin setiap murid-murid lulusan dari madrasah itu memiliki kemampuan ganda, yakni mampu menguasai ilmu sains atau ilmu umum, dipadukan dengan pengetahuan agama Islam agar hidupnya terarah dan seimbang.
Kemenag Aceh Barat menargetkan, program pencangan hafiz Quran juga akan diaplikasikan pada semua tingkatan sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA), baik itu sudah berstatus negeri maupun masih dikelola swasta.
"Karena masih tingkat dasar, murid MI kita wajibkan mampu menghafal juz 30 atau lebih dikenal surat-surat pendek. Kemudian nanti dijenjang MTs, tentunya dengan tingkat hafalan yang lebih tinggi dari lulusan MIN atau MIS," katanya.
Lebih lanjut Suhadi, menyampaikan, untuk menyempurnakan pengetahuan anak-anak di Aceh sebagai generasi qurani, tentunya tidak hanya memantapkan pengetahuan pendidikan agama, namun pelajaran umum atau sains juga terus ditingkatkan.
Hal tersebut terbukti, tidak sedikit sekolah madrasah di daerah setempat yang sering mendapatkan penghargaan dalam kegiatan lomba di tingkat lokal, hal itu membuktikan bahwa pelajar sekolah madrasah mumpuni di bidang ilmu umum.
"Dengan perpaduan pengetahuan agama dengan pengetahuan umum yang seimbang, maka harapan kita bisa lahir ke depan lulusan madrasah sebagai generasi-generasi cerdas dan berahklakul karimah," kata Suhadi.
Baca juga: Murid hafal Alquran bebas pilih sekolah di Banda Aceh
Baca juga: Aceh Tengah akan umrahkan 30 warga penghapal Al Quran
Baca juga: Banda Aceh akan terapkan program sehari seayat Alquran
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Penmad) Kemenag Aceh Barat, Suhadi, di Meulaboh, Senin, menyampaikan, pencanangan program hafiz Quran untuk tingkat madrasah itu agar ketika lulus madrasah siswa bisa hafal, minimal ayat-ayat pendek.
"Minimal, setelah lulus dari madrasah ibtidaiyah, anak-anak kita ini bisa menghafal Quran juz 30 atau ayat-ayat pendek. Tujuan lainnya agar mereka punya kemampuan literasi baca tulis Al Quran," katanya.
Secara mendasar, pihaknya juga ingin setiap murid-murid lulusan dari madrasah itu memiliki kemampuan ganda, yakni mampu menguasai ilmu sains atau ilmu umum, dipadukan dengan pengetahuan agama Islam agar hidupnya terarah dan seimbang.
Kemenag Aceh Barat menargetkan, program pencangan hafiz Quran juga akan diaplikasikan pada semua tingkatan sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA), baik itu sudah berstatus negeri maupun masih dikelola swasta.
"Karena masih tingkat dasar, murid MI kita wajibkan mampu menghafal juz 30 atau lebih dikenal surat-surat pendek. Kemudian nanti dijenjang MTs, tentunya dengan tingkat hafalan yang lebih tinggi dari lulusan MIN atau MIS," katanya.
Lebih lanjut Suhadi, menyampaikan, untuk menyempurnakan pengetahuan anak-anak di Aceh sebagai generasi qurani, tentunya tidak hanya memantapkan pengetahuan pendidikan agama, namun pelajaran umum atau sains juga terus ditingkatkan.
Hal tersebut terbukti, tidak sedikit sekolah madrasah di daerah setempat yang sering mendapatkan penghargaan dalam kegiatan lomba di tingkat lokal, hal itu membuktikan bahwa pelajar sekolah madrasah mumpuni di bidang ilmu umum.
"Dengan perpaduan pengetahuan agama dengan pengetahuan umum yang seimbang, maka harapan kita bisa lahir ke depan lulusan madrasah sebagai generasi-generasi cerdas dan berahklakul karimah," kata Suhadi.
Baca juga: Murid hafal Alquran bebas pilih sekolah di Banda Aceh
Baca juga: Aceh Tengah akan umrahkan 30 warga penghapal Al Quran
Baca juga: Banda Aceh akan terapkan program sehari seayat Alquran
Pewarta: Anwar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: