Khofifah Parawansa paparkan visi misi di sela sertijab
18 Februari 2019 19:36 WIB
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Parawansa (kiri), berbincang dengan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak (kanan), saat meninjau tempat kerja di kompleks Kantor Gubernur Jawa Timur, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/2/2019). (ANTARA FOTO/Moch Asim)
Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Parawansa, memaparkan visi misinya di sela serah terima jabatan gubernur setempat periode 2019-2024 di Gedung DPRD Jawa Timur, Jalan Indrapura, Surabaya, Senin.
Visi yang dia sampaikan, yakni terwujudnya masyarakat Jawa Timur yang adil, sejahtera, unggul dan berakhlak dengan tata kelola pemerintahan yang partisipatoris inklusif melalui kerja bersama dan semangat gotong royong.
"Terdapat elemen penting di visi, yaitu cita-cita terwujudnya keadilan, kesejahteraan, keunggulan dan akhlak mulia pada masyarakat Jatim," ujarnya.
Elemen penting lainnya, kata dia, terwujudnya kolaborasi besar antara pemerintah dan masyarakat dalam mencapai cita-cita yang mengedepankan semangat gotong royong sebagai nilai luhur bangsa Indonesia yang membawa masyarakat mampu mengatasi tantangan dan keterbatasan.
Sedangkan, untuk misi yang akan dijalankan selama lima tahun mendatang terdapat tujuh misi, di antaranya keseimbangan pembangunan ekonomi, baik antarkelompok, antarsektor maupun antarwilayah.
Selain itu, terciptanya kesejahteraan berkeadilan sosial dengan memperhatikan kelompok masyarakat yang rentan serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Jatim yang meliputi jaminan kesehatan, jaminan pendidikan serta membangun kedaulatan pangan.
"Terdapat juga tata kelola pemerintahan bersih, terbuka dan partisipatoris, lalu memperkuat demokrasi kewargaan untuk menghadirkan ruang sosial yang menghargai prinsip kebhinnekaan," ucapnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap visi misi yang dijalankan, kata dia, ia bersama Wagub Jatim Emil Dardak menajamkannya melalui Nawa Bhakti Satya.
Penerapannya, orang nomor satu di Pemprov Jatim itu telah merumuskannya menjadi Bhakti Jatim Sejahtera, Bhakti Jatim Sehat dan Cerdas, Bhakti Jatim Kerja, Bhakti Jatim Akses, Bhakti Jatim Agro, Bhakti Jatim Berkah, Bhakti Jatim Berdaya, Bhakti Jatim Amanah dan Bhakti Jatim Harmoni.
Pada kesempatan yang sama Khofifah juga menyampaikan bahwa Jatim menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang masih diizinkan Menteri Dalam Negeri untuk tetap memiliki Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil).?
"Tujuannya pendekatan pembangunan kewilayahan karena sangat penting untuk mengukur keadilan akses dan layanan," kata mantan Menteri Sosial tersebut.
Sementara itu, sebelum penyampaian visi misi, Khofifah dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, melaksanakan prosesi sertijab melalui penandatanganan Soekarwo selaku gubernur Jawa Timur 2014-2019 dan Khofifah selaku penggantinya, serta Dirjen Otda Kementerian Dalam Negeri, Soemarsono, yang disaksikan Ketua DPRD Jawa Timur, Abdul Iskandar.
Selanjutnya, Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, menyerahkan memori jabatan kepada Khofifah Indar Parawansa.
Visi yang dia sampaikan, yakni terwujudnya masyarakat Jawa Timur yang adil, sejahtera, unggul dan berakhlak dengan tata kelola pemerintahan yang partisipatoris inklusif melalui kerja bersama dan semangat gotong royong.
"Terdapat elemen penting di visi, yaitu cita-cita terwujudnya keadilan, kesejahteraan, keunggulan dan akhlak mulia pada masyarakat Jatim," ujarnya.
Elemen penting lainnya, kata dia, terwujudnya kolaborasi besar antara pemerintah dan masyarakat dalam mencapai cita-cita yang mengedepankan semangat gotong royong sebagai nilai luhur bangsa Indonesia yang membawa masyarakat mampu mengatasi tantangan dan keterbatasan.
Sedangkan, untuk misi yang akan dijalankan selama lima tahun mendatang terdapat tujuh misi, di antaranya keseimbangan pembangunan ekonomi, baik antarkelompok, antarsektor maupun antarwilayah.
Selain itu, terciptanya kesejahteraan berkeadilan sosial dengan memperhatikan kelompok masyarakat yang rentan serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Jatim yang meliputi jaminan kesehatan, jaminan pendidikan serta membangun kedaulatan pangan.
"Terdapat juga tata kelola pemerintahan bersih, terbuka dan partisipatoris, lalu memperkuat demokrasi kewargaan untuk menghadirkan ruang sosial yang menghargai prinsip kebhinnekaan," ucapnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap visi misi yang dijalankan, kata dia, ia bersama Wagub Jatim Emil Dardak menajamkannya melalui Nawa Bhakti Satya.
Penerapannya, orang nomor satu di Pemprov Jatim itu telah merumuskannya menjadi Bhakti Jatim Sejahtera, Bhakti Jatim Sehat dan Cerdas, Bhakti Jatim Kerja, Bhakti Jatim Akses, Bhakti Jatim Agro, Bhakti Jatim Berkah, Bhakti Jatim Berdaya, Bhakti Jatim Amanah dan Bhakti Jatim Harmoni.
Pada kesempatan yang sama Khofifah juga menyampaikan bahwa Jatim menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang masih diizinkan Menteri Dalam Negeri untuk tetap memiliki Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil).?
"Tujuannya pendekatan pembangunan kewilayahan karena sangat penting untuk mengukur keadilan akses dan layanan," kata mantan Menteri Sosial tersebut.
Sementara itu, sebelum penyampaian visi misi, Khofifah dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, melaksanakan prosesi sertijab melalui penandatanganan Soekarwo selaku gubernur Jawa Timur 2014-2019 dan Khofifah selaku penggantinya, serta Dirjen Otda Kementerian Dalam Negeri, Soemarsono, yang disaksikan Ketua DPRD Jawa Timur, Abdul Iskandar.
Selanjutnya, Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, menyerahkan memori jabatan kepada Khofifah Indar Parawansa.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Tags: