Piala AFF U-22
Indra Sjafri nilai penampilan timnya belum sebaik laga uji coba
18 Februari 2019 19:32 WIB
Pemain Timnas Indonesia U-22 Gian Zola (tengah) dihadang pemain Myanmar Nan Hktike Zaw (kedua kanan) dalam pertandingan Grub B Piala AFF U-22 di Stadion Nasional Olimpiade Phnom Penh, Kamboja, Senin (18/2/2019). Pertandingan berakhir imbang dengan skor 1-1. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/hp.
Phnom Penh (ANTARA News) - Pelatih tim nasional Indonesia U-22 Indra Sjafri menilai penampilan para pemainnya saat ditahan imbang Myanmar 1-1 dalam pertandingan pertama penyisihan Grup B Piala AFF U-22 belum sebaik di tiga laga uji coba.
"Pertandingan pertama yang kami prediksi akan selalu sulit," ujar Indra dalam jumpa pers purnalaga di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, Senin.
Ia menyebut timnya memang kesulitan, tetapi menegaskan gol yang dilesakkan sayap kanan Myanmar Myat Kaung Khant seharusnya tidak terjadi.
"Itu kesalahan dari pemain kita. Setelah itu pelan-pelan kita mulai membaik, tapi belum seperti dalam tiga laga uji coba di Indonesia," kata Indra.
Padahal, hasil tersebut tidak jauh berbeda dibandingkan tiga laga uji coba yang semuanya juga berakhir imbang, yakni 2-2 kontra Bhayangkara FC, 1-1 melawan Arema FC dan 1-1 menghadapi Madura United.
Indra juga mengaku tidak mau menjadikan kondisi permukaan lapangan yang tak cukup baik sebagai alasan, meskipun ia tetap tak bisa menghindarkan diri untuk mengeluhkan situasi tersebut.
"Myanmar juga pakai lapangan yang sama. Itu bukan alasan," katanya
"Tapi mungkin adaptasi lapangan memang jadi soal, bukan kami saja yang mengeluh, tim lain juga mengeluhkan hal yang sama," ujar Indra menambahkan.
Baca juga: Bisa imbangi Indonesia 1-1, Pelatih Myanmar malah ungkit kekalahan 1-7
Di sisi lain, ia juga menyebut dua pergantian pemain yang terpaksa dilakukan lantaran cedera yang dialami Witan Sulaiman dan Samuel Christianson Simanjuntak cukup mengganggu penerapan skema permainan yang direncanakan.
"Tentu mengganggu, pergantian pemain seharusnya strategis," ujarnya.
Akibat itu pula, Indra kehabisan kesempatan untuk melakukan strategi khasnya ketika berada dalam kondisi tertekan dengan memasukkan supersub andalannya, Todd Rivaldo Ferre, lantaran tiga slot pergantian telah dilakukan.
Billy Paji Keraf masuk menggantikan Witan dan Firza Andika untuk Samuel, sedangkan di babak pertama Indra sudah lebih dulu menarik keluar Hanif Sjahbandi untuk memasukkan Muhammad Rafi Syarahil.
"Billy lebih cocok, karena kami butuh posisi 10 bukan tujuh atau 11," kata Indra.
Indra kini memiliki tugas berat untuk meraih hasil lebih positif saat melakoni laga kedua melawan Malaysia pada Rabu (20/2) pukul 15.30 WIB.
Baca juga: Indonesia imbang 1-1 kontra Myanmar di laga perdana
***3***
"Pertandingan pertama yang kami prediksi akan selalu sulit," ujar Indra dalam jumpa pers purnalaga di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, Senin.
Ia menyebut timnya memang kesulitan, tetapi menegaskan gol yang dilesakkan sayap kanan Myanmar Myat Kaung Khant seharusnya tidak terjadi.
"Itu kesalahan dari pemain kita. Setelah itu pelan-pelan kita mulai membaik, tapi belum seperti dalam tiga laga uji coba di Indonesia," kata Indra.
Padahal, hasil tersebut tidak jauh berbeda dibandingkan tiga laga uji coba yang semuanya juga berakhir imbang, yakni 2-2 kontra Bhayangkara FC, 1-1 melawan Arema FC dan 1-1 menghadapi Madura United.
Indra juga mengaku tidak mau menjadikan kondisi permukaan lapangan yang tak cukup baik sebagai alasan, meskipun ia tetap tak bisa menghindarkan diri untuk mengeluhkan situasi tersebut.
"Myanmar juga pakai lapangan yang sama. Itu bukan alasan," katanya
"Tapi mungkin adaptasi lapangan memang jadi soal, bukan kami saja yang mengeluh, tim lain juga mengeluhkan hal yang sama," ujar Indra menambahkan.
Baca juga: Bisa imbangi Indonesia 1-1, Pelatih Myanmar malah ungkit kekalahan 1-7
Di sisi lain, ia juga menyebut dua pergantian pemain yang terpaksa dilakukan lantaran cedera yang dialami Witan Sulaiman dan Samuel Christianson Simanjuntak cukup mengganggu penerapan skema permainan yang direncanakan.
"Tentu mengganggu, pergantian pemain seharusnya strategis," ujarnya.
Akibat itu pula, Indra kehabisan kesempatan untuk melakukan strategi khasnya ketika berada dalam kondisi tertekan dengan memasukkan supersub andalannya, Todd Rivaldo Ferre, lantaran tiga slot pergantian telah dilakukan.
Billy Paji Keraf masuk menggantikan Witan dan Firza Andika untuk Samuel, sedangkan di babak pertama Indra sudah lebih dulu menarik keluar Hanif Sjahbandi untuk memasukkan Muhammad Rafi Syarahil.
"Billy lebih cocok, karena kami butuh posisi 10 bukan tujuh atau 11," kata Indra.
Indra kini memiliki tugas berat untuk meraih hasil lebih positif saat melakoni laga kedua melawan Malaysia pada Rabu (20/2) pukul 15.30 WIB.
Baca juga: Indonesia imbang 1-1 kontra Myanmar di laga perdana
***3***
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: