Piala AFF U-22
Bisa imbangi Indonesia 1-1, Pelatih Myanmar malah ungkit kekalahan 1-7
18 Februari 2019 19:07 WIB
Pelatih tim nasional Myanmar U-22 Velizar Popov dalam jumpa pers purnalaga usai menahan imbang Indonesia 1-1 dalam pertandingan pertama penyisihan Grup B Piala AFF U-22 di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, Senin (18/2/2019) petang. (ANTARA/Gilang Galiartha)
Phnom Penh (ANTARA News) - Pelatih tim nasional Myanmar U-22, Velizar Popov, mengemukakan kebanggaanya bisa menahan imbang Indonesia dengan skor 1-1 dalam laga pembuka penyisihan Grup B Piala AFF U-22 di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, Senin.
Bahkan pelatih yang baru sebulan lebih melatih Myanmar U-22 itu mengungkit hasil pertandingan Piala AFF U-18 2017 silam, di mana Myanmar selaku tuan rumah malah tersungkur 1-7 melawan Indonesia yang kala itu dilatih oleh Indra Sjafri.
"Jika lawan meremehkan kami, itu akan merugikan mereka," kata Popov dalam jumpa pers purnalaga.
"Sebab hari ini saya yakin Indonesia sedikit arogan karena pernah menang 7-1 melawan kami tahun lalu," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut Popov menilai timnya berpeluang untuk menggandakan keunggulan 1-0 yang dimiliki lewat gol Myat Kaung Khant, namun hal itu tidak terjadi.
"Ya inilah sepak bola. Gol mereka terjadi dari bola mati, situasi standar ketika kami tertekan dan mereka memperoleh bola muntah kesempatan kedua, di titik tak terkawal," katanya.
"Kami cuma kurang beruntung," ujar Popov menambahkan.
Baca juga: Indonesia imbang 1-1 kontra Myanmar di laga perdana
Meski hanya bermain imbang Popov mengapresiasi penampilan para pemainnya sepanjang laga, mengingat ia dan timnya hanya memiliki kesempatan melakukan persiapan selama dua pekan.
Kurangnya persiapan itu membuat para pemainnya tidak cukup siap secara fisik dalam laga melawan Indonesia.
"Baru di 20 menit terakhir kami bisa melakukan tekanan kepada Indonesia," kata Popov.
Dalam waktu tersebut, Indonesia sudah menghabiskan tiga slot pergantian pemain, termasuk dua kali dalam kurun waktu enam menit pada menit ke-64 dan ke-70 menggantikan Witan Sulaiman dan Samuel Christianson Simanjuntak yang terlihat mengalami cedera.
Selanjutnya, tim besutan Popov bakal melakoni laga lanjutan melawan tuan rumah Kamboja pada Rabu (20/2) pukul 18.30 WIB.
Bahkan pelatih yang baru sebulan lebih melatih Myanmar U-22 itu mengungkit hasil pertandingan Piala AFF U-18 2017 silam, di mana Myanmar selaku tuan rumah malah tersungkur 1-7 melawan Indonesia yang kala itu dilatih oleh Indra Sjafri.
"Jika lawan meremehkan kami, itu akan merugikan mereka," kata Popov dalam jumpa pers purnalaga.
"Sebab hari ini saya yakin Indonesia sedikit arogan karena pernah menang 7-1 melawan kami tahun lalu," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut Popov menilai timnya berpeluang untuk menggandakan keunggulan 1-0 yang dimiliki lewat gol Myat Kaung Khant, namun hal itu tidak terjadi.
"Ya inilah sepak bola. Gol mereka terjadi dari bola mati, situasi standar ketika kami tertekan dan mereka memperoleh bola muntah kesempatan kedua, di titik tak terkawal," katanya.
"Kami cuma kurang beruntung," ujar Popov menambahkan.
Baca juga: Indonesia imbang 1-1 kontra Myanmar di laga perdana
Meski hanya bermain imbang Popov mengapresiasi penampilan para pemainnya sepanjang laga, mengingat ia dan timnya hanya memiliki kesempatan melakukan persiapan selama dua pekan.
Kurangnya persiapan itu membuat para pemainnya tidak cukup siap secara fisik dalam laga melawan Indonesia.
"Baru di 20 menit terakhir kami bisa melakukan tekanan kepada Indonesia," kata Popov.
Dalam waktu tersebut, Indonesia sudah menghabiskan tiga slot pergantian pemain, termasuk dua kali dalam kurun waktu enam menit pada menit ke-64 dan ke-70 menggantikan Witan Sulaiman dan Samuel Christianson Simanjuntak yang terlihat mengalami cedera.
Selanjutnya, tim besutan Popov bakal melakoni laga lanjutan melawan tuan rumah Kamboja pada Rabu (20/2) pukul 18.30 WIB.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: