Debat Capres
Prabowo akui miliki kepemilikan tanah di beberapa daerah
17 Februari 2019 23:34 WIB
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) mengikuti debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Debat itu mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww. (ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY)
Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengakui kepemilikan sejumlah lahan di berbagai daerah yang disinggung oleh Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dalam debat capres.
"Tadi disinggung tanah yang saya kuasai ratusan ribu di beberapa tempat, itu benar, tapi itu adalah HGU milik negara," kata Prabowo saat menyampaikan pernyataan pamungkas dalam Debat Capres 2019 Putaran Kedua di Jakarta, Minggu.
Prabowo mengatakan status tanah tersebut merupakan Hak Guna Usaha (HGU) yang sewaktu-waktu bisa diambil kembali oleh negara.
Oleh karena itu, ia tidak mempermasalahkan apabila negara membutuhkan kembali tanah tersebut untuk rakyat, asalkan tidak dimiliki oleh asing.
"Setiap saat negara bisa ambil kembali, dan kalau untuk negara, saya rela mengembalikan itu semua. Tapi dari pada jatuh ke orang asing, lebih baik saya yang kelola," katanya.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyebut pemerintahannya tidak ikut membagikan sejumlah hektare lahan kepada calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menanggapi Prabowo terkait pemberian konsesi lahan guna mewujudkan reforma agraria.
Jokowi menegaskan pembagian konsesi lahan dilakukan hanya bagi rakyat yang mempunyai tingkat ekonomi sulit agar bisa menjadi aset produktif.
"Pembagian yang saya sampaikan sebesar 2,6 juta hektare itu agar produktif, kami tidak berikan ke perusahaan yang gede-gede. Saya tahu Pak Prabowo memiliki lahan luas di Kaltim sebesar 220 ribu hektare dan di Aceh tengah 120 ribu hektare. Saya hanya ingin sampaikan pembagian seperti ini tidak dilakukan di masa pemerintahan saya," ujarnya.
Calon petahana itu menuturkan, dalam dua tahun terakhir, telah membagikan konsesi lahan lewat kehutanan sosial hingga hak ulayat sebanyak 2,6 juta hektare dari 12,7 juta hektare lahan yang telah disiapkan.
"Kita juga mendampingi mereka agar tanah-tanah ini jadi produktif. Ada yang ditanami kopi, buah, jagung. Artinya kami tidak hanya berikan konsesi lahannya tapi juga mendampingi agar tanahnya bisa produktif," ujarnya.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf dan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.
Debat putaran kedua ini berlangsung di Hotel Sultan Jakarta dan dipandu oleh dua moderator yakni Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki.
Debat dengan tema infrastruktur, energi dan pangan serta sumber daya alam dan lingkungan hidup ini hanya diikuti capres.
Baca juga: Pengamat nilai visi pengembangan ekomomi kedua calon presiden sama penting
"Tadi disinggung tanah yang saya kuasai ratusan ribu di beberapa tempat, itu benar, tapi itu adalah HGU milik negara," kata Prabowo saat menyampaikan pernyataan pamungkas dalam Debat Capres 2019 Putaran Kedua di Jakarta, Minggu.
Prabowo mengatakan status tanah tersebut merupakan Hak Guna Usaha (HGU) yang sewaktu-waktu bisa diambil kembali oleh negara.
Oleh karena itu, ia tidak mempermasalahkan apabila negara membutuhkan kembali tanah tersebut untuk rakyat, asalkan tidak dimiliki oleh asing.
"Setiap saat negara bisa ambil kembali, dan kalau untuk negara, saya rela mengembalikan itu semua. Tapi dari pada jatuh ke orang asing, lebih baik saya yang kelola," katanya.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyebut pemerintahannya tidak ikut membagikan sejumlah hektare lahan kepada calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menanggapi Prabowo terkait pemberian konsesi lahan guna mewujudkan reforma agraria.
Jokowi menegaskan pembagian konsesi lahan dilakukan hanya bagi rakyat yang mempunyai tingkat ekonomi sulit agar bisa menjadi aset produktif.
"Pembagian yang saya sampaikan sebesar 2,6 juta hektare itu agar produktif, kami tidak berikan ke perusahaan yang gede-gede. Saya tahu Pak Prabowo memiliki lahan luas di Kaltim sebesar 220 ribu hektare dan di Aceh tengah 120 ribu hektare. Saya hanya ingin sampaikan pembagian seperti ini tidak dilakukan di masa pemerintahan saya," ujarnya.
Calon petahana itu menuturkan, dalam dua tahun terakhir, telah membagikan konsesi lahan lewat kehutanan sosial hingga hak ulayat sebanyak 2,6 juta hektare dari 12,7 juta hektare lahan yang telah disiapkan.
"Kita juga mendampingi mereka agar tanah-tanah ini jadi produktif. Ada yang ditanami kopi, buah, jagung. Artinya kami tidak hanya berikan konsesi lahannya tapi juga mendampingi agar tanahnya bisa produktif," ujarnya.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf dan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.
Debat putaran kedua ini berlangsung di Hotel Sultan Jakarta dan dipandu oleh dua moderator yakni Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki.
Debat dengan tema infrastruktur, energi dan pangan serta sumber daya alam dan lingkungan hidup ini hanya diikuti capres.
Baca juga: Pengamat nilai visi pengembangan ekomomi kedua calon presiden sama penting
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: