Debat Capres
Jokowi: Menjaga keseimbangan harga pangan sulit
17 Februari 2019 23:22 WIB
Capres nomor urut 01 Joko Widodo menyampaikan pendapatnya saat debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Debat itu mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww. (ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY)
Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyatakan bahwa menjaga keseimbangan harga pangan sehingga petani maupun konsumen senang, merupakan hal sulit.
"Memang yang sulit menjaga keseimbangan harga, petani senang konsumen senang. Keseimbangan ini yang harus kita jaga agar dua-duanya mendapatkan keuntungan," tutur Jokowi dalam Debat Capres 2019 Putaran Kedua di Jakarta, Minggu.
Pernyataan Jokowi itu meruapakan jawaban atas pertanyaan dari calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait masalah impor pangan yang memukul petani Indonesia.
"Bapak Jokowi waktu menjabat sebagai presiden dalam beberapa kesempatan bicara tidak akan impor pangan, ternyata dalam empat tahun terakhir bapak banyak sekali mengimpor pangan," tutur Prabowo.
Menurut dia, ini sangat memukul petani. Petani tebu panen tapi gula impor masuk dalam jumlah jutaan ton. Padahal Jokowi membanggangkan produksi naik.
Namun Jokowi menepis hal itu dengan mengatakan bahwa kendati negara melakukan impor, produktivitas petani dalam komoditas pangan seperti beras mengalami peningkatan dan surplus.
"Produksi beras 2018 yakni 33 juta ton, konsumsi 29,9 juta ton jadi ada surplus," ujar Jokowi.
Debat capres putaran kedua ini diselenggarakan di Hotel Sultan Jakarta pada Minggu malam, yang dimulai sejak pukul 20.00 WIB.
Tema yang diangkat pada debat kedua tersebut adalah infrastruktur, energi dan pangan, serta sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Baca juga: FAO sebut harga pangan dunia naik pada Januari
Baca juga: TKN: Jokowi siap tepis kritik Prabowo soal harga pangan
"Memang yang sulit menjaga keseimbangan harga, petani senang konsumen senang. Keseimbangan ini yang harus kita jaga agar dua-duanya mendapatkan keuntungan," tutur Jokowi dalam Debat Capres 2019 Putaran Kedua di Jakarta, Minggu.
Pernyataan Jokowi itu meruapakan jawaban atas pertanyaan dari calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait masalah impor pangan yang memukul petani Indonesia.
"Bapak Jokowi waktu menjabat sebagai presiden dalam beberapa kesempatan bicara tidak akan impor pangan, ternyata dalam empat tahun terakhir bapak banyak sekali mengimpor pangan," tutur Prabowo.
Menurut dia, ini sangat memukul petani. Petani tebu panen tapi gula impor masuk dalam jumlah jutaan ton. Padahal Jokowi membanggangkan produksi naik.
Namun Jokowi menepis hal itu dengan mengatakan bahwa kendati negara melakukan impor, produktivitas petani dalam komoditas pangan seperti beras mengalami peningkatan dan surplus.
"Produksi beras 2018 yakni 33 juta ton, konsumsi 29,9 juta ton jadi ada surplus," ujar Jokowi.
Debat capres putaran kedua ini diselenggarakan di Hotel Sultan Jakarta pada Minggu malam, yang dimulai sejak pukul 20.00 WIB.
Tema yang diangkat pada debat kedua tersebut adalah infrastruktur, energi dan pangan, serta sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Baca juga: FAO sebut harga pangan dunia naik pada Januari
Baca juga: TKN: Jokowi siap tepis kritik Prabowo soal harga pangan
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019
Tags: