Jakarta (ANTARA News) - Komite perusahaan Nissan Motor akan merekomendasikan penunjukan direktur eksternal sebagai ketua dewan, peran yang berbeda dari pimpinan perusahaan, dalam sebuah langkah untuk mendesentralisasi kekuasaan di tingkat atas, harian bisnis Nikkei melaporkan pada hari Minggu.

Di bawah piagam perusahaan Nissan saat ini, posisi kursi dewan secara otomatis ditunjuk untuk mengepalai dewan perusahaan, kata Nikkei mengutip sebuah sumber, seperti dilansir Reuters, Minggu.

Mantan Ketua Carlos Ghosn telah mengisi kedua peran sebelum penangkapannya pada bulan November karena mengecilkan jumlah pendapatannya dalam laporan keuangan selama delapan tahun.

Masalah kepemimpinan Nissan sekarang sangat penting setelah perusahaan Jepang tersebut mengidentifikasi konsentrasi kekuasaan dalam satu eksekutif sebagai salah satu alasan Ghosn mampu melakukan dugaan pelanggaran fiskal.

Spekulasi telah berputar-putar tentang apakah ketua Renault Prancis yang baru diangkat, Jean-Dominique Senard, akan menjadi ketua perusahaan mobil Jepang.

Laporan Nikkei muncul setelah komite tata kelola mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemisahan antara operasi dan pengawasan adalah antara topik yang dibahas pada hari Jumat di pertemuan ketiga komite sejak dibentuk pada bulan Desember setelah penangkapan Ghosn.

Panel, yang terdiri dari tiga direktur dewan eksternal Nissan dan empat anggota pihak ketiga, dijadwalkan untuk membuat rekomendasi kepada dewan Nissan pada bulan Maret tentang bagaimana memperketat tata kelola yang longgar dan proses persetujuan untuk hal-hal termasuk kompensasi direktur dan pemilihan ketua.

Seorang juru bicara komite mengatakan tidak bisa mengomentari rekomendasi potensial sebelum mereka diserahkan kepada dewan Nissan. Nissan tidak segera membalas permintaan komentar melalui email.


Baca juga: Laba bersih Nissan merosot sejak Ghosn ditahan

Baca juga: Ketua tim pengacara Carlos Ghosn mundur

Baca juga: Perkuat kemitraan, bos Renault-Nissan akan bertemu di Jepang

Baca juga: Renault kritik investigasi internal Nissan dalam kasus Ghosn