Bola Voli
Jakarta BNI fokus laga final lawan Samator
17 Februari 2019 17:38 WIB
Pebola voli putra Jakarta BNI 46 Malizi (tengah) melakukan smes yang berusaha ditahan pebola voli Jakarta Pertamina Energi, Hernanda Zulfi (kiri) dan Agung seganti (kanan) dalam pertandingan Final Four Proliga 2019 di GOR Ken Arok, Malang, Jawa Timur, Minggu (17/2/2019). Jakarta Pertamina Energi putra mengalahkan Jakarta BNI 46 dengan skor 3-0 (25-23, 25-20, 25-21). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nz (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)
Malang (ANTARA News) - Tim putra Jakarta BNI 46 memilih fokus menghadapi laga final melawan Surabaya Bhayangkara Samator, sehingga menurunkan banyak pemain pelapis saat kalah dari Jakarta Pertamina Energi pada laga terakhir final four di Malang, Minggu sore.
Aji Maulana dan kawan-kawan menelan kekalahan pertama dalam dua putaran babak empat besar dengan skor 0-3 (23-25, 20-25, 21-25) pada laga yang berlangsung di GOR Ken Arok Malang, Jawa Timur.
Kendati kalah, tim asuhan Samsul Jais itu tetap tampil sebagai tim terbaik dengan mengoleksi lima kemenangan dan berhak atas hadiah uang pembinaan sebesar Rp40 juta dari panitia penyelenggara yang diserahkan Direktur Proliga Hanny S Surkatty.
"Fokus kita sekarang memang laga final, tetapi meskipun hari ini kalah, saya mendapat pelajaran positif," kata Samsul Jais, pelatih Jakarta BNI 46, usai pertandingan.
Dalam empat kali pertemuan dengan Surabaya Samator musim ini, Jakarta BNI sukses memenangi tiga kali laga. Namun, Samsul Jais menyebut hasil babak reguler dan final four belum menjadi jaminan bagi timnya bisa meraih juara Proliga musim ini.
"Yang jelas, kami sudah saling tahu kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kami punya strategi, Samator juga pasti menyiapkan strategi untuk laga final," ujarnya.
Tosser Jakarta BNI 46 Dio Zulfikri menambahkan, timnya harus menjalani persiapan lebih matang untuk menghadapi laga final melawan juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator.
"Persiapan fisik dan mental yang terpenting, karena semua tahu bahwa Samator itu tim kuat bermaterikan para pemain nasional," ujarnya.
Sementara itu, Asisten Manajer tim putra Jakarta Pertamina Energi Dedi Kurniawan mengatakan bahwa manajemen akan melakukan evaluasi terkait kegagalan menembus partai puncak Proliga musim ini.
Setelah menjuarai Proliga 2017 dan menjadi "runner up" pada musim 2018, manajemen tim sebenarnya menargetkan bisa kembali merebut gelar juara pada musim ini.
"Nanti setelah selesai Proliga akan ada evaluasi menyeluruh, baik terkait pelatih maupun pemain. Siapa-siapa yang dipertahankan dan pemain baru mana yang harus direkrut untuk kompetisi berikutnya," jelasnya.
Dedi menambahkan bahwa manajemen Pertamina juga memiliki komitmen kuat untuk mendukung perkembangan olahraga bola voli di Tanah Air.
Kendati gagal di sektor putra, tim putri Jakarta Pertamina Energi yang menyandang status juara bertahan sudah memastikan lolos final untuk bertemu Jakarta PGN Popsivo Polwan.
Babak final Proliga 2019 akan digelar di GOR Amongrogo Yogyakarta pada 23-24 Februari. Selain perebutan juara, juga dipertandingkan perebutan posisi ketiga dan keempat.
Baca juga: Mental juara bawa Samator lolos ke final Proliga
Baca juga: Putri PGN Popsivo tantang Pertamina pada final Proliga
Aji Maulana dan kawan-kawan menelan kekalahan pertama dalam dua putaran babak empat besar dengan skor 0-3 (23-25, 20-25, 21-25) pada laga yang berlangsung di GOR Ken Arok Malang, Jawa Timur.
Kendati kalah, tim asuhan Samsul Jais itu tetap tampil sebagai tim terbaik dengan mengoleksi lima kemenangan dan berhak atas hadiah uang pembinaan sebesar Rp40 juta dari panitia penyelenggara yang diserahkan Direktur Proliga Hanny S Surkatty.
"Fokus kita sekarang memang laga final, tetapi meskipun hari ini kalah, saya mendapat pelajaran positif," kata Samsul Jais, pelatih Jakarta BNI 46, usai pertandingan.
Dalam empat kali pertemuan dengan Surabaya Samator musim ini, Jakarta BNI sukses memenangi tiga kali laga. Namun, Samsul Jais menyebut hasil babak reguler dan final four belum menjadi jaminan bagi timnya bisa meraih juara Proliga musim ini.
"Yang jelas, kami sudah saling tahu kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kami punya strategi, Samator juga pasti menyiapkan strategi untuk laga final," ujarnya.
Tosser Jakarta BNI 46 Dio Zulfikri menambahkan, timnya harus menjalani persiapan lebih matang untuk menghadapi laga final melawan juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator.
"Persiapan fisik dan mental yang terpenting, karena semua tahu bahwa Samator itu tim kuat bermaterikan para pemain nasional," ujarnya.
Sementara itu, Asisten Manajer tim putra Jakarta Pertamina Energi Dedi Kurniawan mengatakan bahwa manajemen akan melakukan evaluasi terkait kegagalan menembus partai puncak Proliga musim ini.
Setelah menjuarai Proliga 2017 dan menjadi "runner up" pada musim 2018, manajemen tim sebenarnya menargetkan bisa kembali merebut gelar juara pada musim ini.
"Nanti setelah selesai Proliga akan ada evaluasi menyeluruh, baik terkait pelatih maupun pemain. Siapa-siapa yang dipertahankan dan pemain baru mana yang harus direkrut untuk kompetisi berikutnya," jelasnya.
Dedi menambahkan bahwa manajemen Pertamina juga memiliki komitmen kuat untuk mendukung perkembangan olahraga bola voli di Tanah Air.
Kendati gagal di sektor putra, tim putri Jakarta Pertamina Energi yang menyandang status juara bertahan sudah memastikan lolos final untuk bertemu Jakarta PGN Popsivo Polwan.
Babak final Proliga 2019 akan digelar di GOR Amongrogo Yogyakarta pada 23-24 Februari. Selain perebutan juara, juga dipertandingkan perebutan posisi ketiga dan keempat.
Baca juga: Mental juara bawa Samator lolos ke final Proliga
Baca juga: Putri PGN Popsivo tantang Pertamina pada final Proliga
Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: