Jayapura, (ANTARA News) - Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol (Inf) Chandra Dianto bersama pemangku kepentingan dan warga panen padi organik bersama di Kampung Elalua, Distrik Asolokobal, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, Jumat.

Panen padi varietas Inpari 27 di lahan milik Frans Lokobal, petani di Kampung Elalua itu, juga dihadiri Kabulog Wamena, Ahmad Mustari.

"Hari ini kami panen padi bersama warga dan pemangku kepentingan di Kampung Elalua," katanya.

Ia menjelaskan sejak 2014 prajurit TNI dari Kodim 1702/Jayawijaya bersama Dinas Pertanian setempat menjalin kerja sama dalam memelopori pemanfaatan lahan-lahan rawa agar dapat menjadi produktif dengan upaya penanaman padi organik, yang salah satunya varietas Inpari 27.

"Dalam mengoptimalkan kegiatan tersebut, Babinsa Kodim 1702/Jayawijaya ditugaskan turun lapangan guna memberikan sosialisasi, penyuluhan dan motivasi serta pembuatan klaster percontohan, yakni tentang pemanfaatan lahan-lahan tidur menjadi produktif melalui gerakan padi, jagung, dan kedelai (pajale)," katanya.

Aksi itu, kata dia, akhirnya berbuah hasil berupa panenan dan terbuka lahan seluas kurang lebih 345 hekater, yang salah satunya berada di Distrik Asolokobal dengan luas kurang lebih 20 hektare.

"Ini bagian dari segala upaya untuk terciptanya ketahanan pangan dan sudah kita lakukan melalui pendampingan babinsa (bintara pembina desa) sejak dibukanya lahan hingga penanaman bibit padi Inpari 27 ini, yang ternyata dapat memberikan hasil bagi masyarakat," katanya.

Ke depan, pihaknya akan terus mengembangkan kegiatan itu di wilayah lainnya agar seluruh petani dapat merasakan pula hasil panen padi Inpari 27, seperti yang saat ini sedang dituai.

"Dan akan kita sosialisasikan terus sehingga masyarakat dapat merasakan pertumbuhan perekonomian di wilayah ini," kata Chandra Dianto.

Sekretaris kelompok tani Kampung Elalua, Frans Lokobal, menyampaikan terima kasih kepada Kodim 1702/Jayawijaya karena melalui babinsa telah memberikan perhatian kepada masyarakat sejak mengawali pembukaan lahan rawa menjadi lahan pertanian sehingga masyarakat paham tentang cara menanam padi yang baik dan benar.

"Oleh karena itu saya berharap kebersamaan maupun sinergitas ini terus dilakukan serta dijaga kalau perlu lebih ditingkatkan lagi ke depannya," ujarnya.

Kabulog Wamena Ahmad Mustari mengharapkan panen padi itu meningkatkan taraf perekonomian warga.

"Tidak menutup kemungkinan Distrik Assolokobal, Kabupaten Jayawijaya ke depannya akan menjadi lumbung padi di wilayah pegunungan tengah," katanya.

Pada kesempatan itu, Dandim 1702/Jayawijaya juga memberikan bantuan bahan pokok sebagai bentuk tali asih dan kepedulian kepada masyarakat setempat.

Ia berharap, kerja sama yang sudah terjalin baik itu dipertahankan dan ditingkatkan melalui kegiatan-kegiatan positif, berupa peningkatan ekonomi guna menyejahterakan masyarakat, demi terwujudnya swasembada pangan di Jayawijaya.

Baca juga: TNI bersama warga Jayawijaya panen padi