Sepak Bola Nasional
Persija upayakan kasus Simic diselesaikan secara kekeluargaan
15 Februari 2019 20:55 WIB
CEO Persija Jakarta Ferry Paulus ketika memberikan kabar terbaru tentang kasus hukum yang melibatkan penyerang timnya Marko Simic, di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (15/2). (Michael Siahaan)
Jakarta (ANTARA News) - Manajemen Persija Jakarta mengupayakan agar kasus dugaan pelecehan seksual oleh penyerangnya Marko Simic diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
"Intinya, kalau bisa diselesaikan secara kekeluargaan kenapa harus jauh-jauh sampai pengadilan," ujar CEO Persija Ferry Paulus di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat.
Menurut Ferry, dari sisi timnya, cara musyawarah dan kekeluargaan adalah jalan tengah terbaik, terutama bagi Persija.
Saat ini, dia melanjutkan, pengacara Simic di Australia yang dibantu kuasa hukum Persija Gusti Randa tengah mencari identitas korban supaya dapat menjalin komunikasi.
Selentingan kabar mengatakan bahwa korban adalah warga negara Indonesia.
"Ada petunjuk yang menyebut bahwa korban merupakan WNI yang memiliki usaha di Australia. Namun identitas nama pastinya belum ditemukan," tutur Ferry.
Jika cara kekeluargaan berhasil, Marko Simic dapat kembali ke Indonesia sebelum tanggal 9 April 2019.
Kalau gagal, penyerang asal Kroasia itu tidak boleh meninggalkan Negeri Kanguru sampai dia menjalani sidang tanggal 9 April 2019.
Namun, Persija masih berharap jalan lain di luar pengadilan dapat diterapkan seandainya cara kekeluargaan tak disetujui korban.
"Pasti ada rencana A atau B. Minggu depan, pada Selasa atau Rabu, Pak Gusti Randa berangkat ke sana. Saya tidak tahu opsi apa yang bisa dihasilkan dari kehadiran Pak Gusti di sana sebagai pengacara pendamping kuasa hukum Simic," tutur Ferry.
Marko Simic dibawa ke kantor polisi pada Minggu (10/2), setelah Polisi Federal Australia (AFP) Bandara Sydney menangkapnya atas dugaan pelecehan seksual terhadap seorang penumpang perempuan dalam pesawat dari Bali menuju Sydney, Australia.
Pesepak bola berusia 31 tahun itu kemudian dilepaskan dengan jaminan dan telah menjalani persidangan di Pengadilan Lokal Downing Centre, Sydney, Selasa (12/2), beberapa jam sebelum dirinya menjalani pertandingan kualifikasi kedua Liga Champions Asia 2019 menghadapi Newcastle Jets, di mana dia tampil penuh 120 menit berikut babak tambahan.
Baca juga: Gusti Randa bantu pengacara Simic dari sisi nonlitigasi
Baca juga: Persija: Marko Simic di Australia setidak-tidaknya hingga 9 April
Baca juga: Ivan Kolev sengaja turunkan Simic kontra Newcastle
"Intinya, kalau bisa diselesaikan secara kekeluargaan kenapa harus jauh-jauh sampai pengadilan," ujar CEO Persija Ferry Paulus di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat.
Menurut Ferry, dari sisi timnya, cara musyawarah dan kekeluargaan adalah jalan tengah terbaik, terutama bagi Persija.
Saat ini, dia melanjutkan, pengacara Simic di Australia yang dibantu kuasa hukum Persija Gusti Randa tengah mencari identitas korban supaya dapat menjalin komunikasi.
Selentingan kabar mengatakan bahwa korban adalah warga negara Indonesia.
"Ada petunjuk yang menyebut bahwa korban merupakan WNI yang memiliki usaha di Australia. Namun identitas nama pastinya belum ditemukan," tutur Ferry.
Jika cara kekeluargaan berhasil, Marko Simic dapat kembali ke Indonesia sebelum tanggal 9 April 2019.
Kalau gagal, penyerang asal Kroasia itu tidak boleh meninggalkan Negeri Kanguru sampai dia menjalani sidang tanggal 9 April 2019.
Namun, Persija masih berharap jalan lain di luar pengadilan dapat diterapkan seandainya cara kekeluargaan tak disetujui korban.
"Pasti ada rencana A atau B. Minggu depan, pada Selasa atau Rabu, Pak Gusti Randa berangkat ke sana. Saya tidak tahu opsi apa yang bisa dihasilkan dari kehadiran Pak Gusti di sana sebagai pengacara pendamping kuasa hukum Simic," tutur Ferry.
Marko Simic dibawa ke kantor polisi pada Minggu (10/2), setelah Polisi Federal Australia (AFP) Bandara Sydney menangkapnya atas dugaan pelecehan seksual terhadap seorang penumpang perempuan dalam pesawat dari Bali menuju Sydney, Australia.
Pesepak bola berusia 31 tahun itu kemudian dilepaskan dengan jaminan dan telah menjalani persidangan di Pengadilan Lokal Downing Centre, Sydney, Selasa (12/2), beberapa jam sebelum dirinya menjalani pertandingan kualifikasi kedua Liga Champions Asia 2019 menghadapi Newcastle Jets, di mana dia tampil penuh 120 menit berikut babak tambahan.
Baca juga: Gusti Randa bantu pengacara Simic dari sisi nonlitigasi
Baca juga: Persija: Marko Simic di Australia setidak-tidaknya hingga 9 April
Baca juga: Ivan Kolev sengaja turunkan Simic kontra Newcastle
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: