Penumpukan eceng gondok di irigasi ditangani Pemkab Karawang
15 Februari 2019 20:17 WIB
Perajin menyelesaikan pembuatan suvenir berbahan eceng gondok di Galeri Putri Eceng, Desa Walahar, Karawang, Jawa Barat, Minggu (06/01/2019). Perajin di galeri tersebut mampu memproduksi hingga ribuan suvenir per bulan tergantung dari pesanan serta tingkat kesulitan dengan harga jual Rp25.000 - Rp5.000.000 per unitnya dan sudah dipasarkan ke sejumlah negara seperti Afrika, Arab, Bulgaria, Jepang dan Rusia. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/nz. (ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar)
Karawang, Jabar (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, akan menangani permasalahan penumpukan tanaman eceng gondok di sepanjang saluran irigasi sekunder yang melintasi lima kecamatan di sekitar daerah itu.
"Penanganan tanaman eceng gondok itu tidak hanya sekadar diangkat dari irigasi, kemudian ditumpuk di sisi irigasi," kata Wakil Bupati setempat Ahmad Zamakhsyari, di Karawang, Jumat.
Ia mengatakan, permasalahan eceng gondok yang menumpuk di sepanjang aliran irigasi sekunder yang melintasi Kecamatan Rengasdengklok, Jayakerta, Tirtajaya, Batujaya hingga Kecamatan Pakisjaya harus ditangani dengan serius.
Ke depan diharapkan agar bisa dicari orang atau kelompok masyarakat yang bisa mengelola tanaman eceng gondok menjadi barang bernilai ekonomis.
"Di Karawang ini ada perajin yang bisa mengubah tanaman eceng gondok menjadi tas, tikar atau yang lainnya. Mereka ini harus dirangkul untuk mengatasi permasalahan eceng gondok yang menumpuk di saluran irigasi," kata dia.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang, Nevi Fatimah, mengatakan, untuk pengelolaan sampah di sepanjang irigasi Rengasdengklok sampai Pakisjaya, pihaknya mencoba menyelesaikan mulai dari saluran irigasi wilayah Rengasdengklok.
Meskipun saluran irigasi sekunder merupakan kewenangan Perusahaan Jasa Tirta II, pihaknya akan berusaha menangani permasalahan tanaman eceng gondok itu.
Baca juga: Irigasi Karawang Jebol, Tiga Desa Banjir
Baca juga: Indonesia tularkan ilmu olah eceng gondok ke Mesir
Baca juga: Dosen ITS ubah eceng gondok jadi listrik
"Penanganan tanaman eceng gondok itu tidak hanya sekadar diangkat dari irigasi, kemudian ditumpuk di sisi irigasi," kata Wakil Bupati setempat Ahmad Zamakhsyari, di Karawang, Jumat.
Ia mengatakan, permasalahan eceng gondok yang menumpuk di sepanjang aliran irigasi sekunder yang melintasi Kecamatan Rengasdengklok, Jayakerta, Tirtajaya, Batujaya hingga Kecamatan Pakisjaya harus ditangani dengan serius.
Ke depan diharapkan agar bisa dicari orang atau kelompok masyarakat yang bisa mengelola tanaman eceng gondok menjadi barang bernilai ekonomis.
"Di Karawang ini ada perajin yang bisa mengubah tanaman eceng gondok menjadi tas, tikar atau yang lainnya. Mereka ini harus dirangkul untuk mengatasi permasalahan eceng gondok yang menumpuk di saluran irigasi," kata dia.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang, Nevi Fatimah, mengatakan, untuk pengelolaan sampah di sepanjang irigasi Rengasdengklok sampai Pakisjaya, pihaknya mencoba menyelesaikan mulai dari saluran irigasi wilayah Rengasdengklok.
Meskipun saluran irigasi sekunder merupakan kewenangan Perusahaan Jasa Tirta II, pihaknya akan berusaha menangani permasalahan tanaman eceng gondok itu.
Baca juga: Irigasi Karawang Jebol, Tiga Desa Banjir
Baca juga: Indonesia tularkan ilmu olah eceng gondok ke Mesir
Baca juga: Dosen ITS ubah eceng gondok jadi listrik
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: