BPBD Riau kerahkan dua helikopter atasi kebakaran lahan di Bengkalis
15 Februari 2019 16:30 WIB
PEKANBARU, 23/7 - HELIKOPTER BANTUAN DEPHUT. Sebuah helikopter menjatuhkan air di atas lahan gambut yang terbakar di Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (23/7). Departemen Kehutanan (Dephut) mengirim dua helikopter milik Mabes Polri ke Riau untuk menanggulangi kebakaran lahan dan hutan yang terus mengakibatkan kabut asap kian parah di wilayah tersebut. FOTO ANTARA/FB Anggoro/Koz/mes/09.
Oleh Fazar Muhard dan Anggi Romadhoni
Pekanbaru, (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau mengerahkan dua unit helikopter pengebom air guna mengatasi kebakaran lahan dan hutan yang melanda Kabupaten Bengkalis.
"Dua helikopter kita kerahkan ke sana. Fokus hari ini ke Bengkalis," kata Kepala Pelaksana BPBD Riau, Edwar Sanger kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.
Kedua helikopter yang dikerahkan ke Bengkalis tersebut terdiri atas satu unit Super Puma S332L1 bantuan Sinarmas Group dan Bell 412 bantuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dia menjelaskan upaya penanggulangan kebakaran lahan di Bengkalis melalui operasi pengeboman air menggunakan helikopter Super Puma S332L1 telah berlangsung dalam beberapa hari terakhir. Tercatat, 18 kali operasi pengeboman air telah dilakukan dengan total 72.000 liter air ditumpahkan ke lokasi kebakaran.
"Sementara helikopter KLHK baru hari ini memperkuat pengeboman air di sana, karena kemarin heli KLHK ke Batam. Hari ini kita tarik kembali dan bantu pemadaman ke Bengkalis," ujarnya.
Kabupaten Bengkalis merupakan wilayah terparah yang mengalami kebakaran lahan sepanjang awal 2019 ini. Tercatat lebih dari 322 hektare lahan di wilayah itu terbakar.
Sementara itu, berdasarkan data BPBD Riau, hingga hari ini tercatat sekitar 200 hektare lahan di wilayah itu masih dalam kondisi terbakar dan proses pemadaman. Titik-titik kebakaran terpusat di Pulau Rupat dan Kecamatan Talang Muandau, Bengkalis.
Kebakaran lahan di wilayah itu juga telah menyebabkan kabut asap yang menyelimuti Kota Dumai dalam beberapa hari terakhir.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, tercatat sebanyak 68 titik panas masih menyebar di seluruh Riau.
Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Yasir menjelaskan bahwa titik-titk panas dengan tingkat kepercayaan 50 persen mengindikasikan Karlahut itu menyebar di empat kabupaten di pesisir Provinsi Riau.
"Terbanyak masih terpantau di Kabupaten Bengkalis dengan total 46 titik," katanya.
Dia menuturkan jika seluruh titik panas yang ada di Bengkalis menyebar di Pulau Rupat. Selain di Bengkalis, titik panas juga masif menyebar di Kabupaten Kepulauan Meranti dengan total 18 titik, Pelalawan tiga titik dan Siak satu titik.
Sementara itu, dari total 68 titik panas yang terdeteksi tersebut, BMKG menyebutkan 62 diantaranya dipastikan sebagai titik api, atau indikasi kuat adanya Karlahut dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen hingga 100 persen.
"Titik api di Bengkalis sebanyak 44 titik, Meranti 16 titik, Pelalawan dan Siak masing-masing satu titik," urainya.
Baca juga: KLHK kirim helikopter patroli karhutla ke Riau
Baca juga: Tiga helikopter bom air dikerahkan untuk atasi kebakaran lahan Riau
Pekanbaru, (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau mengerahkan dua unit helikopter pengebom air guna mengatasi kebakaran lahan dan hutan yang melanda Kabupaten Bengkalis.
"Dua helikopter kita kerahkan ke sana. Fokus hari ini ke Bengkalis," kata Kepala Pelaksana BPBD Riau, Edwar Sanger kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.
Kedua helikopter yang dikerahkan ke Bengkalis tersebut terdiri atas satu unit Super Puma S332L1 bantuan Sinarmas Group dan Bell 412 bantuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dia menjelaskan upaya penanggulangan kebakaran lahan di Bengkalis melalui operasi pengeboman air menggunakan helikopter Super Puma S332L1 telah berlangsung dalam beberapa hari terakhir. Tercatat, 18 kali operasi pengeboman air telah dilakukan dengan total 72.000 liter air ditumpahkan ke lokasi kebakaran.
"Sementara helikopter KLHK baru hari ini memperkuat pengeboman air di sana, karena kemarin heli KLHK ke Batam. Hari ini kita tarik kembali dan bantu pemadaman ke Bengkalis," ujarnya.
Kabupaten Bengkalis merupakan wilayah terparah yang mengalami kebakaran lahan sepanjang awal 2019 ini. Tercatat lebih dari 322 hektare lahan di wilayah itu terbakar.
Sementara itu, berdasarkan data BPBD Riau, hingga hari ini tercatat sekitar 200 hektare lahan di wilayah itu masih dalam kondisi terbakar dan proses pemadaman. Titik-titik kebakaran terpusat di Pulau Rupat dan Kecamatan Talang Muandau, Bengkalis.
Kebakaran lahan di wilayah itu juga telah menyebabkan kabut asap yang menyelimuti Kota Dumai dalam beberapa hari terakhir.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, tercatat sebanyak 68 titik panas masih menyebar di seluruh Riau.
Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Yasir menjelaskan bahwa titik-titk panas dengan tingkat kepercayaan 50 persen mengindikasikan Karlahut itu menyebar di empat kabupaten di pesisir Provinsi Riau.
"Terbanyak masih terpantau di Kabupaten Bengkalis dengan total 46 titik," katanya.
Dia menuturkan jika seluruh titik panas yang ada di Bengkalis menyebar di Pulau Rupat. Selain di Bengkalis, titik panas juga masif menyebar di Kabupaten Kepulauan Meranti dengan total 18 titik, Pelalawan tiga titik dan Siak satu titik.
Sementara itu, dari total 68 titik panas yang terdeteksi tersebut, BMKG menyebutkan 62 diantaranya dipastikan sebagai titik api, atau indikasi kuat adanya Karlahut dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen hingga 100 persen.
"Titik api di Bengkalis sebanyak 44 titik, Meranti 16 titik, Pelalawan dan Siak masing-masing satu titik," urainya.
Baca juga: KLHK kirim helikopter patroli karhutla ke Riau
Baca juga: Tiga helikopter bom air dikerahkan untuk atasi kebakaran lahan Riau
Pewarta: Fazar Muhardi dan Anggi Romadhoni
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: