Cegah DBD, sekolah di Madiun-Jatim dilakukan pengasapan
15 Februari 2019 16:15 WIB
Fogging Demam Berdarah Seorang petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk aedes aegypti di Desa Rejosari, Kab. Madiun, Jatim, Rabu (28/1). Pengasapan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kab. Madiun tersebut menyusul tingginya angka kasus penyakit demam berdarah yang diakibatkan oleh nyamuk aedes aegypti di wilayah Kabupaten Madiun. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Madiun, Jatim (ANTARA News) - Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Kota Madiun, Jawa Timur melakukan pengasapan atau "fogging focus" di sejumlah sekolah guna mencegah penyebaran penyakit demam berdarah di wilayah setempat.
Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes-KB Kota Madiun Edy Harmanto, Jumat, di Madiun mengatakan, pengasapan dilakukan intensif selama pekan ini. Sasarannya adalah sekolah, karena sesuai data, lingkungan sekolah rawan menjadi lokasi penyebaran penyakit demam berdarah.
"Data Dinkes-KB Kota Madiun mencatat terdapat 43 kasus DBD pada dua bulan masuk tahun 2019. Dari jumlah tersebut, mayoritas penderitanya anak-anak usia sekolah," ujar Edy kepada wartawan.
Menurut dia, fogging dilakukan di sejumlah sekolah, seperti di SMA 2, 3, 1, dan 6 Madiun. Lalu, SMPN 4 Madiun. Serta, SDN 2 Mojorejo dan SDN 3 Madiun Lor. Fogging juga difokuskan di Pondok Pesantren Mujadadiyah dan Akademi Perkeretaapian Indonesia (API).
"Hasil dari penyelidikan epidemiologis (PE), sekolah juga menjadi salah satu tempat yang dimungkinkan terdapat sarang nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue," kata Edy.
Bahkan, beberapa penderita yang positif demam berdarah tercatat berasal dari siswa SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 6 Madiun serta SDN 2 Mojorejo. Oleh sebab itu, upaya pencegahan dengan melakukan fogging terus dilakukan di sekolah.
Selain sekolah, beberapa kelurahan di Kota Madiun juga masuk dalam kawasan endemis demam berdarah. Di antaranya, Kelurahan Sogaten, Manguharjo, Kartoharjo, Madiun Lor, Kejuron, Mansirejo, Kelun, Banjarejo, Sukosari, Kanigoro, Demangan, dan Oro Oro Ombo.
"Upaya fogging ini diharapkan dapat mengurangi penyebaran atau memutus rantai penularan nyamuk Aedes aegypti," katanya.
Meski fogging gencar dilakukan, Dinkes-KB tetap mengimbau masyarakat Kota Madiun rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Itu karena PSN dinilai sangat efektif memutus rantai pertumbuhan dari tahap jentik menjadi nyamuk dewasa.
Adapun, PSN di antaranya dilakukan dengan 3M. Yakni, menguras bak mandi, menutup rapat tempat penampungan air, serta mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Selain itu, juga ditambah dengan mengolesi tubuh dengan "lotion" anti-nyamuk agar terhindar dari gigitan nyamuk.
Baca juga: Demam berdarah renggut nyawa dua warga Madiun
Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes-KB Kota Madiun Edy Harmanto, Jumat, di Madiun mengatakan, pengasapan dilakukan intensif selama pekan ini. Sasarannya adalah sekolah, karena sesuai data, lingkungan sekolah rawan menjadi lokasi penyebaran penyakit demam berdarah.
"Data Dinkes-KB Kota Madiun mencatat terdapat 43 kasus DBD pada dua bulan masuk tahun 2019. Dari jumlah tersebut, mayoritas penderitanya anak-anak usia sekolah," ujar Edy kepada wartawan.
Menurut dia, fogging dilakukan di sejumlah sekolah, seperti di SMA 2, 3, 1, dan 6 Madiun. Lalu, SMPN 4 Madiun. Serta, SDN 2 Mojorejo dan SDN 3 Madiun Lor. Fogging juga difokuskan di Pondok Pesantren Mujadadiyah dan Akademi Perkeretaapian Indonesia (API).
"Hasil dari penyelidikan epidemiologis (PE), sekolah juga menjadi salah satu tempat yang dimungkinkan terdapat sarang nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue," kata Edy.
Bahkan, beberapa penderita yang positif demam berdarah tercatat berasal dari siswa SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 6 Madiun serta SDN 2 Mojorejo. Oleh sebab itu, upaya pencegahan dengan melakukan fogging terus dilakukan di sekolah.
Selain sekolah, beberapa kelurahan di Kota Madiun juga masuk dalam kawasan endemis demam berdarah. Di antaranya, Kelurahan Sogaten, Manguharjo, Kartoharjo, Madiun Lor, Kejuron, Mansirejo, Kelun, Banjarejo, Sukosari, Kanigoro, Demangan, dan Oro Oro Ombo.
"Upaya fogging ini diharapkan dapat mengurangi penyebaran atau memutus rantai penularan nyamuk Aedes aegypti," katanya.
Meski fogging gencar dilakukan, Dinkes-KB tetap mengimbau masyarakat Kota Madiun rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Itu karena PSN dinilai sangat efektif memutus rantai pertumbuhan dari tahap jentik menjadi nyamuk dewasa.
Adapun, PSN di antaranya dilakukan dengan 3M. Yakni, menguras bak mandi, menutup rapat tempat penampungan air, serta mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Selain itu, juga ditambah dengan mengolesi tubuh dengan "lotion" anti-nyamuk agar terhindar dari gigitan nyamuk.
Baca juga: Demam berdarah renggut nyawa dua warga Madiun
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: