14 desa di Babel siaga banjir
15 Februari 2019 14:16 WIB
Arsip Foto - Petugas membersihkan lumpur pascabanjir bandang yang melanda Kantor Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) di Pasir Jati, Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (11/2/2019). Ketua Badan Pengurus Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (BP FK3I), Dedi Kurniawan mengatakan, banjir bandang yang terjadi di Pasir Jati tersebut diduga akibat alih fungsi lahan dari kawasan serapan menjadi kawasan non-resapan di Kawasan Bandung Utara (KBU). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp. (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Pangkalpinang (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menetapkan 14 desa siaga banjir, karena tingginya intensitas hujan di daerah tersebut.
"Kita telah meningkatkan status 14 desa ini menjadi siaga banjir, sebagai antisipasi dini bencana alam tersebut," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel, Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan, 14 desa siaga banjir tersebut yaitu Desa Kapuk dan Tara Kabupaten Bangka, Kundi, Tiga, Kacung, Kayuarang, Kelumbi Kabupaten Bangka Barat.
Selanjutnya Desa Indah, Jaya Permai, Sidoharjo dan Tiram Kabupaten Bangka Selatan, Desa Mempaya serta Mengkubang Kabupaten Belitung Timur.
"Kami telah menyiagakan personil dan berkoordinasi dengan aparatur desa rawan banjir ini, agar penanggulangan dan pemberian bantuan kepada korban bencana ini dapat dilakukan dengan cepat," ujar Mikron.
Menurut dia, berdasarkan prakiraan cuaca BMKG pada 15 Februari 2019, potensi hujan lebat disertai petir, kilat, angin kencang terjadi pada siang maupun sore hari di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.
Prakiraan cuaca pada Sabtu (16/2) juga terjadi potensi hujan lebat disertai petir, kilat dan angin kencang terjadi pada siang maupun sore hari di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.
Oleh karena itu, diimbau masyarakat untuk menyediakan payung dan jas hujan jika akan berpergian serta hati-hati berkendaraan, karena jalanan akan bertambah lincin yang bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
"Kami mengimbau masyarakat untuk menghindari tempat tinggi dan tidak berlindung di bawah pohon, agar terhindar dari sambaran petir dan angin kencang," kata Mikron.
Baca juga: Sekolah dan persawahan di Kabupaten Tangerang-Banten terendam banjir
Baca juga: Rawan terkena banjir, puluhan rumah di bantaran Sungai Cimanuk-Garut segera direlokasi
"Kita telah meningkatkan status 14 desa ini menjadi siaga banjir, sebagai antisipasi dini bencana alam tersebut," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel, Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan, 14 desa siaga banjir tersebut yaitu Desa Kapuk dan Tara Kabupaten Bangka, Kundi, Tiga, Kacung, Kayuarang, Kelumbi Kabupaten Bangka Barat.
Selanjutnya Desa Indah, Jaya Permai, Sidoharjo dan Tiram Kabupaten Bangka Selatan, Desa Mempaya serta Mengkubang Kabupaten Belitung Timur.
"Kami telah menyiagakan personil dan berkoordinasi dengan aparatur desa rawan banjir ini, agar penanggulangan dan pemberian bantuan kepada korban bencana ini dapat dilakukan dengan cepat," ujar Mikron.
Menurut dia, berdasarkan prakiraan cuaca BMKG pada 15 Februari 2019, potensi hujan lebat disertai petir, kilat, angin kencang terjadi pada siang maupun sore hari di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.
Prakiraan cuaca pada Sabtu (16/2) juga terjadi potensi hujan lebat disertai petir, kilat dan angin kencang terjadi pada siang maupun sore hari di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.
Oleh karena itu, diimbau masyarakat untuk menyediakan payung dan jas hujan jika akan berpergian serta hati-hati berkendaraan, karena jalanan akan bertambah lincin yang bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
"Kami mengimbau masyarakat untuk menghindari tempat tinggi dan tidak berlindung di bawah pohon, agar terhindar dari sambaran petir dan angin kencang," kata Mikron.
Baca juga: Sekolah dan persawahan di Kabupaten Tangerang-Banten terendam banjir
Baca juga: Rawan terkena banjir, puluhan rumah di bantaran Sungai Cimanuk-Garut segera direlokasi
Pewarta: Aprionis
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: