Salah satu korban mutilasi di Malaysia dipastikan WNI
14 Februari 2019 22:12 WIB
Beberapa warga menggotong peti mati berisi jasad Suramlah, TKI korban mutilasi di Malaysia, setibanya di Bondowoso, Jatim, Rabu (2/11/2011) . Polri, Kamis (14/2) memastikan salah satu dari dua korban mutilasi di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia, merupakan warga negara Indonesia (WNI). (FOTO ANTARA/Masuki M Astro)
Jakarta (ANTARA News) - Salah satu dari dua korban mutilasi di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia, dipastikan merupakan warga negara Indonesia (WNI) setelah tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) Polri mengidentifikasi sidik jari korban.
"Sidik jari dari jempol kiri jenazah. Ini ada 12 titik kesamaan, sangat akurat menunjukkan bahwa yang meninggal atas nama Nuryanto," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Berigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Kamis.
Sementara untuk satu lagi korban perempuan belum teridentifikasi dan proses pembuktiannya akan dilakukan melalui pencocokan DNA dengan ayah biologis korban.
Dedi menuturkan, Polisi Diraja Malaysia (PDRM) sudah melakukan penelusuran di TKP dan belum menemukan tambahan potongan tubuh lain, termasuk kepala korban.
Meski telah teridentifikasi, pengembalian jasad korban ke Tanah Air masih menunggu keputusan PDRM.
Berdasarkan keterangan keluarga korban, Nuryanto yang merupakan pengusaha tekstil bersama stafnya Ai Munawaroh, berangkat ke Malaysia pada 17 Januari untuk urusan bisnis, tetapi keluarga kehilangan kontak pada 22 Januari 2019.
Dua orang yang ditemui Nuryanto untuk urusan bisnis di Malaysia telah diamankan untuk dimintai keterangan karena memiliki keterkaitan.
"Sejak tanggal 4 Februari 2019 diamankan di Polres Bulok, di sebelah barat laut Kota Kuala Lumpur," tutur Dedi.
Dua orang yang diketahui sebagai warga negara Pakistan tersebut telah melapor kepada PDRM tentang hilangnya dua WNI korban mutilasi tersebut.
Baca juga: Indonesia bantu identifikasi korban mutilasi di Malaysia
Baca juga: Polisi Malaysia ambil sampel DNA WNI diduga korban mutilasi
"Sidik jari dari jempol kiri jenazah. Ini ada 12 titik kesamaan, sangat akurat menunjukkan bahwa yang meninggal atas nama Nuryanto," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Berigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Kamis.
Sementara untuk satu lagi korban perempuan belum teridentifikasi dan proses pembuktiannya akan dilakukan melalui pencocokan DNA dengan ayah biologis korban.
Dedi menuturkan, Polisi Diraja Malaysia (PDRM) sudah melakukan penelusuran di TKP dan belum menemukan tambahan potongan tubuh lain, termasuk kepala korban.
Meski telah teridentifikasi, pengembalian jasad korban ke Tanah Air masih menunggu keputusan PDRM.
Berdasarkan keterangan keluarga korban, Nuryanto yang merupakan pengusaha tekstil bersama stafnya Ai Munawaroh, berangkat ke Malaysia pada 17 Januari untuk urusan bisnis, tetapi keluarga kehilangan kontak pada 22 Januari 2019.
Dua orang yang ditemui Nuryanto untuk urusan bisnis di Malaysia telah diamankan untuk dimintai keterangan karena memiliki keterkaitan.
"Sejak tanggal 4 Februari 2019 diamankan di Polres Bulok, di sebelah barat laut Kota Kuala Lumpur," tutur Dedi.
Dua orang yang diketahui sebagai warga negara Pakistan tersebut telah melapor kepada PDRM tentang hilangnya dua WNI korban mutilasi tersebut.
Baca juga: Indonesia bantu identifikasi korban mutilasi di Malaysia
Baca juga: Polisi Malaysia ambil sampel DNA WNI diduga korban mutilasi
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: