Banjarmasin, (ANTARA News) - Pengunjung pasar tradisional Teluk Dalam dan Pasar Pandu di Kota Banjarmasin,Kalimantan Selatan, mendukung gerakan pengurangan pemanfaatan kantong plastik untuk belanja melalui gerakan "sejuta bakul purun".
Salah satu pengunjung Pasar Teluk Dalam, Ida, di Banjarmasin, Kamis, mengatakan, gerakan tersebut sangat baik,dalam rangka mengurangi sampah plastik dan menjaga kesehatan.
"Saya sangat mendukung dengan gerakan ini, bagus sekali, selain untuk kesehatan, juga demi kebersihan kota," katanya usai belanja dan mendapatkan "bakul purun" gratis dari Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin.
Pemkot Banjarmasin melakukan gerakan pengurangan pemanfaatan kantong plastik di pasar tradisional yang ditandai dengan pembagian 5.000 "bakul purun" yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat di Pasar Teluk Dalam.
"Bakul purun" adalah sebuah wadah dari anyaman tanaman purun. Purun erupakan jenis tumbuhan rumput yang hidup liar di dekat air atau rawa atau tumbuhan yang sejenis dengan daun pandan yang hidup di sekitar rawa.
Pembagian "bakul purun' tersebut juga akan dilakukan secara terus menerus di pasar-pasar lainnya di lima kecamatan di kota Banjarmasin, untuk menumbuhkan kesadaran pengurangan sampah plastik dengan menggantinya menggunakan tas yang bisa didaur ulang.
Menurut Ida, pemanfaatan bakul purun, juga sangat bagus untuk menumbuhkan sektor industri daerah, selain juga hemat,karena bakul purun bisa dimanfaatkan berulang-ulang.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, saat melakukan sosialisasi program "sejuta bakul purun" di pasar Teluk Dalam, Kecamatan Banjarmasin Tengah, mengatakan, melalui gerakan tersebut, diharapkan masyarakat mulai membiasakan diri memanfaatkan bakul purun atau lainnya yang ramah lingkungan, untuk mendukung kegiatan sehari-hari.
Ibnu juga meminta, agar seluruh pihak terkait, baik itu dinas perdagagan, lingkungan hidup, camat dan lainnya, ikut memantau dan menyosialisasikan gerakan tersebut ke masyarakat.
Diharapkan, melalui gerakan sejuta bakul purun tersebut, akan mampu mengurangi sampah plastik di Kota Banjarmasin hingga 10 persen dari total sampah plastik di Banjarmasin.
Total sampah di Banjarmasin mencapai 600 ton per hari yang diangkut oleh 100 truk sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.
Dari jumlah tersebut, 15 persen di antaranya merupakan sampah plastik, yang memerlukan waktu hingga puluhan tahun untuk bisa terurai.
Menurut Ibnu, gerakan pengurangan kantong plastik tersebut, juga akan mampu menumbuhkan industri kecil, seperti anyaman purun dan lainnya, bukan hanya industri di Banjarmasin tetapi juga luar daerah.
"Saya akan mengajak perajin kabupaten sekitar, untuk memasok bakul purun bagi warga Banjarmasin," katanya.
Tidak hanya sekedar bersosialisasi, kali ini Ibnu bersama istri, yang diikuti pejabat di lingkup Pemkot Banjarmasin, memberikan contoh berbelanja kebutuhan pokok dengan menggunakan "bakul purun".
Ibnu juga menyempatkan diri menikmati jajanan pasar sambil berdialog dengan warga.
"Alhamdulilah, gerakan ini banyak mendapatkan dukungan dari masyarakat, terbukti setelah beberapa bulan kita melakukan sosialisasi, masyarakat antusias untuk mengurangi sampah plastik," katanya.
Baca juga: Kurangi sampah plastik, program "Sejuta Bakul Purun" diluncurkan di Banjarmasin
Gerakan pengurangan plastik didukung pengunjung pasar tradisional Banjarmasin
14 Februari 2019 19:04 WIB
Pasar Terapung Muara Kuin adalah Pasar Tradisional yang berada di atas sungai Barito di muara sungai Kuin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. (ist)
Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: