Kapolri dan Menlu lepas 322 personel untuk misi perdamaian
14 Februari 2019 14:23 WIB
Dokumentasi - Sejumlah personel Polri yang tergabung dalam Formed Police Unit (FPU) V meneriakan yel-yel sebelum keberangkatan ke Darfur, Sudan di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (18/11/2012) malam. (ANTARA/M Agung Rajasa)
Jakarta, 14/2 (Antara) - Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi melepas 322 personel kepolisian untuk misi perdamaian di sejumlah negara di Afrika.
"Ini adalah salah satu prestasi dan kebanggaan karena dipercaya oleh PBB kembali di 2019 mengirimkan jumlah personel cukup banyak ke beberapa negara," ujar Kapolri di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Dari 322 personel, 140 tergabung dalam Satuan Tugas Garuda Bhayangkara Formed Police Unit (FPU) 1 United Nations Multidimensional Integrated Stabilization Mission in the Central African Republic (MINUSCA). Sebanyak 14 di antaranya untuk pertama kalinya merupakan polwan.
Selanjutnya sisanya berada dalam Satgas Garuda Bhayangkara II FPU 11 United Nation and African Union Mission in Darfur (UNAMID) yang merupakan rotasi 140 personel sebelumnya dan tambahan baru.
Tito Karnavian menuturkan pengiriman personel untuk misi perdamaian merupakan suatu kebanggaan dan sekaligus peluang untuk menunjukkan eksistensi Polri di ranah internasional.
Selama ini Polri disebutnya sudah mengirim personel untuk misi perdamaian dan dikenal di kalangan dunia memiliki potensi yang bagus.
"Untuk itu ini kesempatan bagi kita untuk berprestasi, sekaligus untuk melaksanakan apa yang sudah dipesankan dalam konstitusi kita, untuk menjaga perdamaian dunia," ujsr Kapolri.
Ia pun berpesan kepada personel agar menjalankan tugas dengan baik selama di lokasi penugasan karena membawa nama baik bangsa dan institusi. Ia juga mendoakan agar personel dapat kembali ke Tanah Air dengan selamat.
Sementara itu, Menlu mengatakan polisi merupakan salah satu elemen penting dari komponen misi perdamaian dari Indonesia.
"Kita sangat bangga bahwa peacekeeper Indonesia selama ini telah membawa nama baik RI di luar negeri," ujar Menlu.
Baca juga: PBB apresiasi kontribusi Indonesia dalam menjaga perdamaian
Baca juga: Polri berangkatkan 381 pasukan perdamaian ke Sudan
Baca juga: Misi perdamaian PBB penting bagi Indonesia
"Ini adalah salah satu prestasi dan kebanggaan karena dipercaya oleh PBB kembali di 2019 mengirimkan jumlah personel cukup banyak ke beberapa negara," ujar Kapolri di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Dari 322 personel, 140 tergabung dalam Satuan Tugas Garuda Bhayangkara Formed Police Unit (FPU) 1 United Nations Multidimensional Integrated Stabilization Mission in the Central African Republic (MINUSCA). Sebanyak 14 di antaranya untuk pertama kalinya merupakan polwan.
Selanjutnya sisanya berada dalam Satgas Garuda Bhayangkara II FPU 11 United Nation and African Union Mission in Darfur (UNAMID) yang merupakan rotasi 140 personel sebelumnya dan tambahan baru.
Tito Karnavian menuturkan pengiriman personel untuk misi perdamaian merupakan suatu kebanggaan dan sekaligus peluang untuk menunjukkan eksistensi Polri di ranah internasional.
Selama ini Polri disebutnya sudah mengirim personel untuk misi perdamaian dan dikenal di kalangan dunia memiliki potensi yang bagus.
"Untuk itu ini kesempatan bagi kita untuk berprestasi, sekaligus untuk melaksanakan apa yang sudah dipesankan dalam konstitusi kita, untuk menjaga perdamaian dunia," ujsr Kapolri.
Ia pun berpesan kepada personel agar menjalankan tugas dengan baik selama di lokasi penugasan karena membawa nama baik bangsa dan institusi. Ia juga mendoakan agar personel dapat kembali ke Tanah Air dengan selamat.
Sementara itu, Menlu mengatakan polisi merupakan salah satu elemen penting dari komponen misi perdamaian dari Indonesia.
"Kita sangat bangga bahwa peacekeeper Indonesia selama ini telah membawa nama baik RI di luar negeri," ujar Menlu.
Baca juga: PBB apresiasi kontribusi Indonesia dalam menjaga perdamaian
Baca juga: Polri berangkatkan 381 pasukan perdamaian ke Sudan
Baca juga: Misi perdamaian PBB penting bagi Indonesia
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: