Jakarta (ANTARA News) - Anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (AIMI) Sonny Mumbunan mengatakan perlunya memberdayakan kaum muda dan melibatkan peranan agama dalam membangun kesadaran untuk peduli lingkungan dan perubahan iklim.

"Kaum muda perlu diberdayakan untuk mengubah perilaku menjadi lebih sadar terhadap perubahan iklim," kata Sonny dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Konferensi pers itu bertema Apa yang harus dilakukan Indonesia? Rekomendasi terkait laporan khusus Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tentang Pemanasan Global yang mungkin mencapai 1,5 derajat Celcius antara tahun 2030 dan tahun 2052 jika emisi gas rumah kaca terus berlanjut pada tingkat saat ini.

Konferensi itu diselenggarakan oleh Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) dan Thamrin School of Climate Change and Sustainability.

Menurut dia, kaum muda cenderung lebih terbuka terhadap isu peubahan iklim dan upaya untuk menanganinya karena mereka akan lebih terdampak di masa akan datang. Apalagi kaum muda akrab dengan penggunaan teknologi dan inovasi baru.

Sonny mengatakan peranan agama menjadi penting karena tiap pemuka agama juga dapat membantu membangun kesadaran masyarakat untuk mengambil langkah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Isu-isu perubahan iklim dapat dihubungkan dengan aspek agama antara lain dalam hal penyampaian isu perubahan iklim dan upaya maupun kesamaan substansi agama dengan perubahan iklim. Misalnya pentingnya menjaga alam yang dianjurkan agama.

Dia mengatakan pendidikan dan peningkatan wawasan tentang perubahan iklim terhadap masyarakat juga harus dilakukan.
Baca juga: Peneliti: Indonesia perlu fokus pada adaptasi iklim
Baca juga: Peneliti: viralkan urgensi penanganan perubahan iklim
Baca juga: Calon presiden agar lebih ambisius dalam implementasi penanganan perubahan iklim