Washington, (ANTARA News) - Jaksa Agung yang diajukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donal Trump, William Barr, bisa mendapatkan dukungan Senat paling cepat pada Rabu.

Fraksi Partai Demokrat, di sisi lain, mengkhawatirkan sikap Barr dalam menangani penyelidikan Penasehat Khusus Robert Mueller mengenai keterlibatan Rusia dalam pemilu presiden AS 2016.

Senat pada Selasa memilih dengan suara 55 mendukung berbanding 44 menolak, sejalan dengan kebijakan Partai Republik --yang mendorong pengajuannya. Hasil itu juga menunjukkan bahwa lembaga yang dikuasai Fraksi Republik tersebut akan menyetujui pencalonan Barr pekan ini.

Pemungutan suara lanjutan bisa dilakukan pada Rabu, kata Senator Partai Republik Lindsey Graham, sebagaimana diberitakan Reuters.

Barr sebelumnya pernah menjadi jaksa agung di bawah pemerintahan presiden dari Partai Republik George H.W. Bush pada awal dasawarsa 1990-an.

Barr menuai pujian dari para legislator sebagai orang yang memahami sistem kerja Departemen Kehakiman dan tidak memiliki utang jabatan kepada Trump.

Jika Barr mendapatkan posisi itu, independensinya akan diuji saat Mueller menyelesaikan penyelidikannya mengenai kemungkinan hubungan tim kampanye Trump dengan Rusia dalam pemilu presiden 2016.

Trump telah berulang kali mengeritik penyelidikan itu dan menyebutnya sebagai operasi "perburuan penyihir" serta membantah adanya hubungan dengan Moskow.

Barr, di sisi lain, mengatakan dia akan mengizinkan Mueller untuk menyelesaikan penyelidikannya dan akan mengumumkan hasil temuannya.

Namun, Barr enggan saat diminta berjanji untuk mengungkap keseluruhan isi laporan Mueller -- langkah yang membuat para anggota Fraksi Demokrat keberatan.

Mereka mengatakan pandangan Barr terhadap kekuasaan eksekutif bisa membuatnya menekan bagian-bagian yang membahas apakah Trump mencoba menghalangi penyelidikan.

Di sisi lain, para anggota Fraksi Republik yakin bahwa Barr akan mengungkap semua laporan penyelidikan itu.
Penyunting: I Wayan Yoga

Baca juga: Trump calonkan Wakil Menkeu Malpass untuk pimpin Bank Dunia