Jakarta (ANTARA News) - Peneliti di Research Center for Climate Change Universitas Indonesia Sonny Mumbunan mengatakan pentingnya memviralkan urgensi penanganan perubahan iklim untuk membangkitkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat terhadap pentingnya masalah perubahan iklim.

"Peran tiap individu untuk terlibat dalam menangani permasalahan perubahan iklim adalah penting," kata Sonny dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Untuk memviralkannya, maka dapat menggandeng Kementerian Informasi dan Komunikasi untuk mengajak para pendengar dan pengguna media sosial untuk menempatkan masalah perubahan iklim sebagai hal yang mendesak.

Laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim atau Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) yang dibentuk oleh Perserikatan Bangsa-bangsa pada akhir 2018 menyebutkan bahwa pemanasan global mungkin mencapai 1,5 derajat Celcius antara tahun 2030 dan tahun 2052, sekitar 12 tahun dari sekarang, jika emisi gas rumah kaca terus berlanjut pada tingkat saat ini.

Dengan memviralkan isu perubahan iklim, maka diharapkan semakin banyak partisipasi masyarakat yang muncul, hingga lahirnya berbagai upaya dan terobosan baik yang dilakukan secara individu, kelompok maupun nasional demi menjaga bumi dari dampak perubahan iklim yang semakin mengancam.

Dia menuturkan perlu disusun strategi komunikasi yang tepat sasaran antara lain dengan jalan mempopulerkan isu perubahan iklim menjadi lebih menarik untuk masyarakat, misalnya dengan menjelaskan dampak langsung dan personal dari perubahan iklim dalam kehidupan sehari-hari seperti banjir, longsor, dan jatuhnya korban jiwa serta dampak terhadap kesehatan dan ekonomi.

Komunikasi terkait status, risiko dan dampak perubahan iklim perlu mempertimbangkan aspek-aspek utama komunikasi seperti membangkitkan kesadaran, pembangunan kapasitas, melobi dan perluasan jaringan.

Selain itu, temuan-temuan ilmiah juga perlu diterjemahkan agar lebih mudah dipahami masyarakat.

"Penting dalam strategi komunikasi untuk menyampaikan isu perubahan iklim yang lebih dapat diterima kaum awam," ujarnya.

Baca juga: Transisi energi mampu redam perubahan iklim
Baca juga: Pemantauan GRK dorong upaya strategis mitigasi iklim