BBM satu harga diklaim titikberatkan ekonomi kerakyatan
13 Februari 2019 19:04 WIB
Armada tangki Pertamina siap mengangkut bahan bakar untuk program BBM Satu Harga di Danau Sembuluh, Kebupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Rabu. (Dok. Pertamina)
Jakarta, (ANTARA News) - Program BBM Satu Harga yang direalisasikan pemerintah sejak 2017 diklaim telah berhasil menitikberatkan pada ekonomi kerakyatan karena tujuannya untuk mewujudkan energi berkeadilan.
"BBM Satu Harga dampaknya luar biasa. Program ini menjadikan pemerintah kali ini telah menitikberatkan ekonomi kerakyatan, membangun energi, infrastruktur untuk membangun sumber daya manusia berkualitas," kata Deputi I Kantor Staf Kepresidenan Darmawan Prasodjo dalam diskusi di Jakarta, Rabu.
Darmawan menuturkan konsep BBM Satu Harga sebelumnya tidak tercetus pada pemerintahan sebelumnya karena secara ekonomi tidak menguntungkan.
Namun, keputusan untuk menggulirkan program tersebut justru dilakukan oleh Presiden Jokowi demi keadilan harga BBM bagi rakyat di luar Jawa yang tidak pernah menikmati harga BBM murah.
"Saya bertemu dengan Pak Subroto, menteri senior era Pak Harto (Menteri Pertambangan dan Energi). Beliau bilang presiden paling pancasilais itu Jokowi karena zaman dia dulu tidak terpikir BBM Satu Harga karena secara ekonomi tidak kena," ceritanya.
Keputusan untuk merealisasikan program BBM Satu Harga, lanjut Darmawan, juga tidak rasional, terlebih karena kebutuhan BBM yang tinggi.
Ia menjelaskan karena harga BBM yang tinggi, nelayan terutama di wilayah luar Jawa harus mengeluarkan biaya Rp60 ribu-Rp100 ribu per liter untuk melaut.
"Kalau nelayan isi bensin 40 liter, itu sudah Rp1,4 juta, bayangkan berapa harga ikannya dengan biaya melaut yang tinggi itu. Itu bukan lagi mencari ikan sebagai penghasilan tapi 'luxury goods', setara dengan main golf," katanya.
Dengan adanya program BBM Satu Harga, biaya yang dikeluarkan nelayan untuk melaut menjadi lebih terjangkau sehingga kegiatan mereka menjadi ajang untuk mencari penghasilan.
"Sekarang jadi ada pergeseran karena sumber daya perikanan yang sebelumnya tidak bisa menunjang kebutuhan keluarga jadi kegiatan sehari-hari untuk menopang ekonomi keluarga. Ini bukan lagi soal keadilan sosial tapi juga memberi harapan bagi orang-orang di daerah terpencil," pungkas Darmawan.
Baca juga: Legislator: Dampak BBM Satu Harga warga bisa kuliahkan anak
Baca juga: Program BBM Satu Harga tingkatkan kesejahteraan masyarakat
"BBM Satu Harga dampaknya luar biasa. Program ini menjadikan pemerintah kali ini telah menitikberatkan ekonomi kerakyatan, membangun energi, infrastruktur untuk membangun sumber daya manusia berkualitas," kata Deputi I Kantor Staf Kepresidenan Darmawan Prasodjo dalam diskusi di Jakarta, Rabu.
Darmawan menuturkan konsep BBM Satu Harga sebelumnya tidak tercetus pada pemerintahan sebelumnya karena secara ekonomi tidak menguntungkan.
Namun, keputusan untuk menggulirkan program tersebut justru dilakukan oleh Presiden Jokowi demi keadilan harga BBM bagi rakyat di luar Jawa yang tidak pernah menikmati harga BBM murah.
"Saya bertemu dengan Pak Subroto, menteri senior era Pak Harto (Menteri Pertambangan dan Energi). Beliau bilang presiden paling pancasilais itu Jokowi karena zaman dia dulu tidak terpikir BBM Satu Harga karena secara ekonomi tidak kena," ceritanya.
Keputusan untuk merealisasikan program BBM Satu Harga, lanjut Darmawan, juga tidak rasional, terlebih karena kebutuhan BBM yang tinggi.
Ia menjelaskan karena harga BBM yang tinggi, nelayan terutama di wilayah luar Jawa harus mengeluarkan biaya Rp60 ribu-Rp100 ribu per liter untuk melaut.
"Kalau nelayan isi bensin 40 liter, itu sudah Rp1,4 juta, bayangkan berapa harga ikannya dengan biaya melaut yang tinggi itu. Itu bukan lagi mencari ikan sebagai penghasilan tapi 'luxury goods', setara dengan main golf," katanya.
Dengan adanya program BBM Satu Harga, biaya yang dikeluarkan nelayan untuk melaut menjadi lebih terjangkau sehingga kegiatan mereka menjadi ajang untuk mencari penghasilan.
"Sekarang jadi ada pergeseran karena sumber daya perikanan yang sebelumnya tidak bisa menunjang kebutuhan keluarga jadi kegiatan sehari-hari untuk menopang ekonomi keluarga. Ini bukan lagi soal keadilan sosial tapi juga memberi harapan bagi orang-orang di daerah terpencil," pungkas Darmawan.
Baca juga: Legislator: Dampak BBM Satu Harga warga bisa kuliahkan anak
Baca juga: Program BBM Satu Harga tingkatkan kesejahteraan masyarakat
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: