Bulu tangkis
PBSI minta atlet cepat adaptasi di Eropa
13 Februari 2019 18:27 WIB
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti, di Jakarta, Rabu, menilai hasil undian ganda campuran All England 2019 menjadi risiko bagi para pemain Indonesia karena tidak masuk peringkat delapan besar. Risiko itu menjadi tantangan bagi PBSI untuk menyusun program dan strategi agar para pemainnya lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. (Antara/Imam Santoso)
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Susy Susanti meminta para atlet yang akan turun dalam rangkaian turnamen Eropa pada Februari hingga Maret segera beradaptasi dengan cuaca dan kondisi lapangan guna mengurangi risiko cedera.
"Para pemain harus dispilin untuk melakukan latihan pemanasan ataupun peregangan karena perjalanan ke Eropa itu lama. Mereka juga perlu cepat beradaptasi dengan cuaca di sana," kata kata Susy di pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu.
Susy meminta atlet untuk secara aktif melakukan latihan yang cukup selama di Eropa selain mencoba lapangan sebelum bertanding karena keikutsertaan dalam tiga turnamen sekaligus dapat menguras kondisi fisik mereka.
"Kebutuhan latihan pemanasan bagi setiap atlet berbeda. Saya minta mereka agar melakukannya secara mandiri tanpa harus diarahkan pelatih. Begitupula untuk menjaga fisik seperti segera mengganti baju setelah latihan atau bertanding, menggunakan pakaian hangat saat tidak berlatih," kata peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.
Selain menjaga kondisi fisik, para atlet juga harus memastikan penyesuaian diri mereka terhadap lapangan yang akan dipakai dalam pertandingan seperti arah hembusan angin, sorot lampu stadion, kekuatan shuttlecock, serta permukaan lapangan.
"Kami memang menyiapkan tim pendukung seperti fisioterapi dan masseur, terutama bagi para pemain prioritas Olimpiade. Kami juga meminta tim pendukung untuk membawa alat terapi dan alat pemulihan kondisi fisik pemain," katanya.
PBSI akan mengirimkan sejumlah pemain dalam tiga turnamen Eropa sekaligus yang dimulai dari Spanyol Masters 2019 di Barcelona pada 19-24 Februari, Jerman Terbuka di Muelheim an der Ruhr pad 26 Februari - 3 Maret, serta All England di Birmingham, pada 6-10 Maret.
Selain tiga turnamen itu, Susy mengaku menurunkan satu atlet muda PBSI yang akan turun empat turnamen Eropa sekaligus yaitu tiga turnamen Spanyol, Jerman, Inggris, serta Swiss Terbuka pada 12-17 Maret.
"Kami melihat dari kesiapan fisik pemain karena tidak semua pemain unggulan juga turun dalam tiga turnamen sekaligus seperti pasangan Kevin/Marcus yang hanya turun pada All England," katanya.
"Para pemain harus dispilin untuk melakukan latihan pemanasan ataupun peregangan karena perjalanan ke Eropa itu lama. Mereka juga perlu cepat beradaptasi dengan cuaca di sana," kata kata Susy di pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu.
Susy meminta atlet untuk secara aktif melakukan latihan yang cukup selama di Eropa selain mencoba lapangan sebelum bertanding karena keikutsertaan dalam tiga turnamen sekaligus dapat menguras kondisi fisik mereka.
"Kebutuhan latihan pemanasan bagi setiap atlet berbeda. Saya minta mereka agar melakukannya secara mandiri tanpa harus diarahkan pelatih. Begitupula untuk menjaga fisik seperti segera mengganti baju setelah latihan atau bertanding, menggunakan pakaian hangat saat tidak berlatih," kata peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.
Selain menjaga kondisi fisik, para atlet juga harus memastikan penyesuaian diri mereka terhadap lapangan yang akan dipakai dalam pertandingan seperti arah hembusan angin, sorot lampu stadion, kekuatan shuttlecock, serta permukaan lapangan.
"Kami memang menyiapkan tim pendukung seperti fisioterapi dan masseur, terutama bagi para pemain prioritas Olimpiade. Kami juga meminta tim pendukung untuk membawa alat terapi dan alat pemulihan kondisi fisik pemain," katanya.
PBSI akan mengirimkan sejumlah pemain dalam tiga turnamen Eropa sekaligus yang dimulai dari Spanyol Masters 2019 di Barcelona pada 19-24 Februari, Jerman Terbuka di Muelheim an der Ruhr pad 26 Februari - 3 Maret, serta All England di Birmingham, pada 6-10 Maret.
Selain tiga turnamen itu, Susy mengaku menurunkan satu atlet muda PBSI yang akan turun empat turnamen Eropa sekaligus yaitu tiga turnamen Spanyol, Jerman, Inggris, serta Swiss Terbuka pada 12-17 Maret.
"Kami melihat dari kesiapan fisik pemain karena tidak semua pemain unggulan juga turun dalam tiga turnamen sekaligus seperti pasangan Kevin/Marcus yang hanya turun pada All England," katanya.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: