11 negara eu sudah penuhi sasaran energi terbarukan tahun 2020
Anggota kelompok lingkungan duduk di atas perahu karet saat mereka berkumpul untuk menuntut perbaikan dalam bidang perubahan iklim dan model energi, di luar markas besar Komisi Eropa saat presentasi Kerangka Iklim dan Energi Eropa 2030 EU2030 di Brussels, Belgia, Rabu (22/1). Uni Eropa merumuskan tujuan-tujuan baru di bidang iklim dan energi Rabu kemarin, mengajukan target-target yang lebih longgar dibanding sebelumnya sebagai cerminan dari kondisi ekonomi yang lebih sulit dan keinginan untuk mengurangi biaya energi yang terus meningkat. (REUTERS/Yves Herman)
Sumber-sumber energi tenaga terbarukan seperti angin, air dan sinar matahari, tercatat 17 persen dari campuran energi di EU tahun 2016 dan 8,5 persen tahun 2004, tahun pertama angka-angka yang ada, kata Eurostat.
Sasaran tahun 2020 merupakan batu loncatan untuk mencapai target 32 persen pada 2030, seperti diberitakan Reuters.
"Uni Eropa berada di jalur tepat untuk memenuhi sasaran terbarukannya tahun 2020, dengan 11 negara anggota sudah berada di atas target nasional mereka," kata Komisaris Iklim Miguel Arias Canete, yang mengimbau blok itu untuk mencapai emisi nol.
Laporan itu menyebutkan Swedia memiliki saham tertinggi dari konsumsi energi terbarukan, dengan lebih dari setengah energinya berasal dari sumber-sumber terbarukan pada tahun 2017.
Luxembourg memiliki proporsi paling rendah, dengan sumber-sumber energi terbarukan hanya 6,4 persen dari penggunaan energi.
Hingga 2017, Belanda, Prancis, Irlandia, Inggris, Polandia dan Belgia termasuk di antara negara-negara anggota EU yang masih belum mencapai sasaran yang mereka tetapkan tahun 2020.
Baca juga: Pohon tenaga surya eTree pertama Eropa ditanam di PrancisLembaga Lingkungan Hidup Eropa mengatakan tahun lalu bahwa perubahan blok itu menuju energi terbarukan berjalan lamban. Keadaan itu menyebabkan kemampuan untuk mencapai sasarannya pada tahun 2020 dan 2030 belum terlihat.
Sasaran-sasaran tersebut merupakan bagian dari kebijakan bersama blok itu untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan sedikitnya 40 persen di bawah tingkat tahun 1990 pada tahun 2030, sesuai dengan Perjanjian Paris guna menjaga pemanasan global berada di bawah 2 derajat.
Penyunting: M. Anthoni
Baca juga: Peneliti sarankan pembentukan "green banking" untuk danai proyek energi terbarukan
Baca juga: Ini respon Jonan saat Finlandia tawarkan kerja sama energi terbarukan
Baca juga: Sultra-Korsel kembangkan energi terbarukan
Pewarta: Antara
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019