Pakar: Pengobatan DBD dengan bahan alami belum terbukti
13 Februari 2019 16:00 WIB
Prof dr Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpParK dari Departemen Parasitologi FKUI usai acara diskusi mengenai penyakit DBD di Jakarta, Rabu (13/2/2019). (Foto: ANTARA News/Aditya Ramadhan)
Jakarta (ANTARA News) - Ahli menyebut pengobatan demam berdarah dengue (DBD) dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti yang beredar di media sosial belum terbukti secara klinis dapat menyembuhkan penyakit tersebut.
“Daun pepaya, daun lengkuas, itu dikatakan bisa tingkatkan trombosit, mungkin hanya digunakan oleh empat lima orang dan dibilang efektif. Jangan percaya begitu saja apa yang ada di medsos,” kata Prof dr Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpParK dari Departemen Parasitologi FKUI dalam diskusi mengenai penyakit DBD di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa DBD disebabkan oleh virus, maka perlu dilakukan penanganan secara medis yang tepat untuk pengobatannya.
Saleha menjelaskan upaya peningkatan jumlah trombosit seperti yang diinformasikan di media sosial dengan berbagai bahan alami sebenarnya bukan merupakan hal utama dalam penanganan penyakit demam berdarah.
“DBD penanggulangannnya yang penting adalah pemberian cairan, ngga usah repot naikkan trombosit karena akan naik sendiri,” kata dia.
Mengonsumsi beberapa sayuran dan buah-buahan memang juga bisa dilakukan seperti air buah kelapa yang dapat mengganti cairan tubuh.
Namun, dia menekankan hal tersebut bukan untuk mencegah atau menjadikannya sebagai pengobatan DBD.
Kasus kematian akibat penyakit DBD paling umum dikarenakan keterlambatan dalam penanganan. Oleh karena itu deteksi dini gejala DBD sangat penting diketahui oleh masyarakat agar bisa segera ditangani.*
Baca juga: Ciri infeksi virus dengue pada bayi
Baca juga: Ahli: pengasapan dengan insektisida hanya efektif saat terjadi wabah DBD
“Daun pepaya, daun lengkuas, itu dikatakan bisa tingkatkan trombosit, mungkin hanya digunakan oleh empat lima orang dan dibilang efektif. Jangan percaya begitu saja apa yang ada di medsos,” kata Prof dr Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpParK dari Departemen Parasitologi FKUI dalam diskusi mengenai penyakit DBD di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa DBD disebabkan oleh virus, maka perlu dilakukan penanganan secara medis yang tepat untuk pengobatannya.
Saleha menjelaskan upaya peningkatan jumlah trombosit seperti yang diinformasikan di media sosial dengan berbagai bahan alami sebenarnya bukan merupakan hal utama dalam penanganan penyakit demam berdarah.
“DBD penanggulangannnya yang penting adalah pemberian cairan, ngga usah repot naikkan trombosit karena akan naik sendiri,” kata dia.
Mengonsumsi beberapa sayuran dan buah-buahan memang juga bisa dilakukan seperti air buah kelapa yang dapat mengganti cairan tubuh.
Namun, dia menekankan hal tersebut bukan untuk mencegah atau menjadikannya sebagai pengobatan DBD.
Kasus kematian akibat penyakit DBD paling umum dikarenakan keterlambatan dalam penanganan. Oleh karena itu deteksi dini gejala DBD sangat penting diketahui oleh masyarakat agar bisa segera ditangani.*
Baca juga: Ciri infeksi virus dengue pada bayi
Baca juga: Ahli: pengasapan dengan insektisida hanya efektif saat terjadi wabah DBD
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: