Jakarta (ANTARA News) - PT Jasa Marga Properti (JMP), anak usaha PT Jasa Marga Tbk, mengalokasikan sedikitnya Rp1,1 triliun hingga Rp1,2 triliun untuk membangun 31 tempat istirahat (rest area) di seluruh ruas tol yang dioperasikan BUMN jalan tol itu.

"Total investasinya sebesar itu dan semuanya bersumber dari Jasa Marga untuk tiga tahun," kata Direktur Keuangan dan Pengembangan Jasa Marga Properti, Dian Takdir Badrsyah, di Jakarta, Rabu.

Menurut Dian, total investasi sebesar itu berasal dari rencana penghitungan anggaran untuk bangunan per meter persegi Rp4 juta.

"Diharapkan bisa titik impas dalam 8-10 tahun," katanya.

Dian menyebutkan, hingga akhir tahun pihaknya berharap 31 tempat istirahat itu dapat diselesaikan hingga akhir tahun.

Sementara itu, Direktur Teknik PT JMP Tita Paulina Purbasari mengaku, pihaknya tengah mempercepat pembangunan konstruksi tempat istirahat itu.

"31 rest area itu sebagian besar ada di Tol Trans Jawa, sisanya di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Utara," kata Tita.

Hingga Februari 2019, kata Tita, pihaknya telah mengoperasikan setidaknya delapan tempat istirahat di koridor Jalan Tol Trans Jawa, seperti Rest Area Km 207A Jalan Tol Palikanci, Rest Area Km 391A Jalan Tol Batang-Semarang dan Rest Area Km 519A Jalan Tol Solo-Ngawi.

PT JMP juga masih melakukan tahap pembangunan konstruksi enam tempat istirahat koridor Jalan Tol Trans Jawa.

Beberapa sudah dibuka meski masih secara fungsional (temporer), atau dengan pelayanan minimum, antara lain Rest Area Km 360B Jalan Tol Batang-Semarang, Rest Area Km 379A Jalan Tol Batang-Semaran dan Rest Area Km 389B Jalan Tol Batang-Semarang.

"Intinya konstruksi secara masif kami lakukan agar selain segera selesai, juga untuk meningkatkan layanan di arus mudik 2019," katanya.

Target perseroan, saat arus mudik, tempat istirahat itu sudah berfungsi secara fungsional, kebutuhan dasar seperti toilet, SPBU dan tempat ibadah tersedia.

Sementara itu, untuk pemanfaatan area komersial di seluruh tempat istirahat itu, GM Tempat Istirahat dan Pelayanan PT JMP Hubby Ramdhani menegaskan 70 persen untuk UMKM.

"Sekitar 30 persen sisanya baru untuk non-UMKM," katanya.

Hubby juga menekankan, khusus untuk UMKM harus mencantumkan harga jual di tempat usahanya.

"Asumsinya agar tidak kemahalan. Jika ada yang menjual di atas harga itu, bisa dilaporkan ke pengelola rest area," kata Hubby.

Hubby juga memastikan, seluruh tempat istirahat itu selain dilengkapi prasarana standar, juga akan dilengkapi tempat "top up" untuk e-toll.

"Rencananya ada vending machine untuk top up yang bisa melayani aneka kartu e-toll dari sejumlah bank," katanya.

Baca juga: Jasa Marga benahi tempat istirahat jalan tol
Baca juga: YLKI minta tempat istirahat tol diaudit