Banjarmasin (ANTARA News) - Panglima Kodam VI/Tanjungpura, Mayjen TNI G.R.Situmeang, menyatakan illegal logging atau pembalakan hutan secara ilegal merupakan masalah utama yang saat ini TNI Angkatan Darat, khususnya yang terjadi di daerah perbatasan dengan negara tetangga. "Daerah perbatasan sangat rawan terjadi tindak illegal logging, pasalnya beberapa patok tapal batas Indonesia dan negara tetangga, yaitu Malaysia, rusak dimakan waktu serta hilang atau terkubur," katanya di sela-sela kegiatan safarinya dan usai berbuka puasa bersama di Banjarmasin, Jum`at malam. Oleh sebab itu, TNI-AD kawasan Kodam IV/Tanjungpura saat ini menurunkan dua batalion untuk menjaga daerah perbatasan dengan negeri jiran tersebut, khususnya di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Barat (Kalbar). Pada sepanjang kawasan perbatasan Kaltim dan Kalbar dengan negara tetangga tersebut dibangun 41 pos serta ditempatkan sejumlah personil TNI-AD guna pengamanan dan memperkecil kemungkinan pelanggaran terhadap kedaulatan perbatasan Indonesia, lanjut jenderal bintang dua tersebut. "Di kedua kawasan tersebut baru-baru tadi TNI-AD berhasil mengamankan satu buah alat berat yang diduga kuat dipergunakan cukong kayu asal Malaysia melakukan tindak illegal logging dan saat ini kasus tersebut telah ditangani pihak Kepolisian," ungkapnya. Mengenai peralatan TNI-AD yang cukup tua, orang nomor satu di jajaran Kodam VI/Tanjungpura itu, menyatakan pihaknya berusaha berbuat maksimal meski dengan peralatan yang tidak terlalu canggih. Acara berbuka puasa bersama yang dirangkai dengan syukuran peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-62 TNI, 5 Oktober 2007 di Makorem 101/Antasari selain dihadiri Gubernur Kalsel, H.Rudy Ariffin, serta beberapa unsur Muspida provinsi lainnya, juga Danrem 101/Ant, Waris selaku tuan rumah.(*)