Lombok Utara bangun tempat penyimpanan benda pusaka
12 Februari 2019 22:13 WIB
ATRAKSI BUDAYA DUSUN ADAT ENDE Sejumlah warga bermain Perisaian di Dusun Adat Ende, Desa Sengkol, Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (17/11/2018). Dusun adat Ende merupakan salah destinasi wisata budaya di Lombok Tengah yang menyuguhkan wisata kehidupan masyarakat adat Sasak lengkap dengan atraksi budaya tradisional seperti musik tradisional Genggong, Gendang Beleq, dan Perisaian. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/kye. (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)
Lombok Utara (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, membangun Bale Pusaka Adat Sesait sebagai tempat penyimpanan benda-benda pusaka adat "Wet Sesait" dan sekaligus mendukung program pemerintah meningkatkan kunjungan wisatawan ke Desa Sesait.
Peletakan batu pertama pembangunan Bale Pusaka Adat Sesait tersebut dilakukan oleh Bupati Lombok Utara H Najmul Akhyar, di Desa Sesait, Kabupaten Lombok Utara, Selasa.
Hadir juga Wakil Bupati Lombok Utara Sarifudin, Ketua DPRD Kabupaten Lombok Utara H Burhan M Nur, Camat Kayangan H M Tohir, Pelaksana tugas Kepala Desa Sesait Raden Sawinggih, tokoh adat dan tokoh masyarakat Desa Sesait.
Dalam kesempatan itu, Plt Kepala Fesa Sesait, Raden Sawinggih, mengatakan proses pembangunan Bale Pusaka Adat Sesait tersebut cukup lama. Mulai dari proses menggali informasi masyarakat sehingga terbentuklah desain dengan memadukan masjid kuno dan tambahan bangunan yang sudah ada sebelumnya.
Beberapa di antaranya adalah "bale" (bangunan rumah) yang difungsikan sebagai tempat menginap masyarakat dari luar Desa Sesait saat acara maulid adat.
Ada juga perpustakaan adat dan naskah kuno yang digunakan sebagai tempat sekolah pembelajaran adat.
"Selain itu, ada bangunan lumbung, membuat pasar kreatif desa. Itu terkoneksi dengan Bale Pusaka. Rencananya dibangun pada 2019 dari dana desa," kata Raden.
Menilai pentingnya keberadaan Bale Pusaka, Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar, meminta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk membantu menganggarkan melalui APBD.
Pasalnya, ornamen prasasti tersebut salah satu pemacu destinasi wisata baru yang dikelola desa. Di samping sebagai upaya untuk melestarikan lembaga pranata budaya Sesait.
"Kami membutuhkan gagasan atau ide cemerlang yang saling mendukung supaya adat dan budaya sebagai garda untuk pertahanan moral anak-anak kita," ucapnya.
Baca juga: 570 benda pusaka dipamerkan di Batam
Baca juga: Desa Adat Beleq kini
Peletakan batu pertama pembangunan Bale Pusaka Adat Sesait tersebut dilakukan oleh Bupati Lombok Utara H Najmul Akhyar, di Desa Sesait, Kabupaten Lombok Utara, Selasa.
Hadir juga Wakil Bupati Lombok Utara Sarifudin, Ketua DPRD Kabupaten Lombok Utara H Burhan M Nur, Camat Kayangan H M Tohir, Pelaksana tugas Kepala Desa Sesait Raden Sawinggih, tokoh adat dan tokoh masyarakat Desa Sesait.
Dalam kesempatan itu, Plt Kepala Fesa Sesait, Raden Sawinggih, mengatakan proses pembangunan Bale Pusaka Adat Sesait tersebut cukup lama. Mulai dari proses menggali informasi masyarakat sehingga terbentuklah desain dengan memadukan masjid kuno dan tambahan bangunan yang sudah ada sebelumnya.
Beberapa di antaranya adalah "bale" (bangunan rumah) yang difungsikan sebagai tempat menginap masyarakat dari luar Desa Sesait saat acara maulid adat.
Ada juga perpustakaan adat dan naskah kuno yang digunakan sebagai tempat sekolah pembelajaran adat.
"Selain itu, ada bangunan lumbung, membuat pasar kreatif desa. Itu terkoneksi dengan Bale Pusaka. Rencananya dibangun pada 2019 dari dana desa," kata Raden.
Menilai pentingnya keberadaan Bale Pusaka, Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar, meminta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk membantu menganggarkan melalui APBD.
Pasalnya, ornamen prasasti tersebut salah satu pemacu destinasi wisata baru yang dikelola desa. Di samping sebagai upaya untuk melestarikan lembaga pranata budaya Sesait.
"Kami membutuhkan gagasan atau ide cemerlang yang saling mendukung supaya adat dan budaya sebagai garda untuk pertahanan moral anak-anak kita," ucapnya.
Baca juga: 570 benda pusaka dipamerkan di Batam
Baca juga: Desa Adat Beleq kini
Pewarta: Awaludin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: