Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana Rp25 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dengan total penawaran masuk Rp66,35 triliun.

Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Selasa, menyatakan lelang tersebut telah melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp15 triliun.

Untuk seri SPN03190513, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,80750 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 13 Mei 2019 ini mencapai Rp5,35 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,79 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,9 persen.

Untuk seri SPN12200213, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,12100 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 13 Februari 2020 ini mencapai Rp5,66 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 6,1 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,2 persen.

Untuk seri FR0077, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp7,05 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,77134 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2024 ini mencapai Rp22,88 triliun.Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,125 persen ini mencapai 7,7 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,00 persen.

Untuk seri FR0078, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp7,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,95 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2029 ini mencapai Rp19,83 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 7,9 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,25 persen.

Untuk seri FR0068, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,21876 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini mencapai Rp4,56 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8,2 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,38 persen.

Untuk seri FR0079, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,31942 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2039 ini mencapai Rp4,15 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8,29 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,52 persen.

Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,85 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,67053 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp3,91 triliun. Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 8,6 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,04 persen.

Sebelumnya, pada lelang enam seri SUN pada Selasa (29/1), pemerintah menyerap dana sebesar Rp23,2 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp48,61 triliun.

Baca juga: Jokowi pertanyakan perhitungan APBN bocor