Jakarta (ANTARA News) - Dubes RI Singapura, Ngurah Swajaya, menegaskan komitmen dan jaminan pemerintah bagi para investor, antara lain, meningkatkan ease of doing business atau kemudahan berbisnis untuk investasi dari Singapura.

"Selain itu pengembangan wilayah potensial bagi industri budidaya perikanan dan udang dengan berbagai insentif dalam berinvestasi," ujar Ngurah Swajaya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Pernyataan tersebut diungkapkan di depan lebih dari 50 investor dan komunitas pelaku usaha aquaculture (budidaya perikanan) asal Singapura saat menghadiri Clubhouse the Floridian, Singapura dalam rangka menghadiri perayaan imlek yang diselenggarakan oleh Institution of Aquaculture Singapore.

"Meskipun Indonesia memasuki tahun politik menuju pemilu bulan April 2019, data statistik menunjukkan bahwa investor asing ternyata tidak bersikap wait and see, melainkan terus merencanakan dan merealisasikan investasinya ke Indonesia," ujarnya.

Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap stabilitas politik dan demokrasi di Indonesia, lanjutnya.

Jumlah investasi Singapura ke Indonesia selama tahun 2018 mengalami kenaikan realisasi investasi sebesar 10 persen, atau sebesar 9.2 miliar dolar AS, dan hal ini kembali menempatkan Singapura investor terbesar bagi Indonesia.

Industri makanan merupakan salah satu potensi yang diminati investor asing di Indonesia. Industri budi daya ikan dan udang merupakan potensi investasi yang cukup menarik. Khusus untuk komunitas aquaculture sendiri, selama tahun 2018 lalu telah menanamkan modalnya sebanyak 20 juta dolar AS, untuk pengembangan budidaya udang di Sumbawa, Indonesia.

Ketua Institution of Aquaculture Singapore, Djames Lim, menyampaikan keyakinannya bagi para investor untuk terus menanamkan modal di Indonesia, dan mengapresiasi kerjasamanya dan dukungan KBRI Singapura selama tahun 2018.

"Untuk tahun 2019 kami berkomitmen untuk meningkatkan investasi kita di Indonesia dengan estimasi nilai 30 juta dolar," paparnya.

"Kita juga memiliki komitmen yang kuat terhadap pengembangan masyarakat, organisasi kita telah menggalang 12 desa budidaya perikanan (aqua village), di Sumbawa NTB, dan 98 persen pegawai kami merupakan masyarakat lokal," lanjutnya.

Budi daya udang dan perikanan juga mulai menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas produksi serta afisiensi, termasuk trend yang berkembang terkait keterlacakan (traceability) produk yg dihasilkan untuk menjamin keamanan pangan.

Untuk tahun 2019, Dubes RI Singapura menawarkan, Belitung sebagai salah satu satu wilayah unggulan untuk mengembangkan budidaya udang, kepiting dan ikan, ujar Dubes RI Singapura, Ngurah Swajaya dalam meyakinkan para investor untuk terus menanamkan modalnya di Indonesia.

Sementara itu, Djames Lim dan beberapa investor lainnya langsung memberikan komitmen kepada Dubes Ngurah untuk meningkatkan investasinya sebesar 30 juta dolar ke Indonesia dengan total jumlah investasi 50 juta dolar untuk 2 tahun terakhir.

Dubes Ngurah, juga menyatakan bahwa tim diplomasi ekonomi KBRI Singapura siap memfasilitasi investor dalam hal project match-making, taxation regulation hingga labour consultation, yang dapat dilakukan secara terpadu untuk mendorong keputusan investasi para investor yg lebih cepat untuk memanfaatkan momentum investasi di Indonesia.