Jakarta (ANTARA News) - Startup asuransi, PasarPolis, memperkenalkan proses klaim yang mudah dan praktis guna menghapus stigma bahwa proses pencairan klaim asuransi itu rumit dan memakan waktu.

Untuk mewujudkan hal itu, PasarPolis mengembangkan teknologi hingga mengklaim menjadi perusahaan pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menyedikan fitur klaim instan untuk produk asuransinya.

"Salah satu keluhan yang paling umum dari pemegang polis adalah proses klaim asuransi yang rumit dan memakan waktu. Bahkan, setelah mengurus berkas yang diperlukan, masih ada kemungkinan klaim ditolak oleh perusahaan asuransi. Belajar dari situ, PasarPolis mengambil pendekatan yang berbeda dan mengutamakan kepraktisan dalam proses pencairan klaim," kata founder dan CEO PasarPolis, Cleosent Randing dalam penyataan pers, Selasa.

Menurut Randing, fitur klaim instan dihadirkan agar setiap pelanggan bisa mendapatkan hak mereka dengan cepat, tanpa direpotkan dengan dokumen dan syarat berbelit.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), saat ini baru 6,6 persen masyarakat Indonesia yang memiliki polis asuransi.

Selain karena literasi asuransi yang masih rendah (15,7 persen), asuransi dipersepsikan sebagai produk keuangan yang mahal dan tidak terlalu dibutuhkan.

Persyaratan klaim asuransi yang rumit juga membuat pemegang polis ragu untuk menggunakan asuransi.

PasarPolis pun meluncurkan berbagai produk asuransi dengan premi terjangkau bagi seluruh kelas masyarakat, mulai dari harga Rp25 ribu. Lalu, berkat fitur klaim instan ala Pasarpolis, pemegang polis bisa mengajukan klaim asuransi secara otomatis menggunakan kecanggihan teknologi.

Saat ini, fitur klaim instan telah terintegrasi dengan maskapai Citilink dan semua maskapai penerbangan di JD.ID. Jika sewaktu-waktu pelanggan PasarPolis mengalami penundaan keberangkatan (delay), proses klaim asuransi akan diproses secara otomatis, sehingga pelanggan tidak perlu menyiapkan dokumen pencairan apa pun.

Cleosent yakin bahwa sistem tersebut dapat menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia, terutama generasi milenial yang memiliki gaya hidup serba instan.

"Di era teknologi ini, semua orang ingin sesuatu yang cepat, instan, dan praktis. Begitu juga dengan pencairan klaim asuransi, kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik tanpa merepotkan pelanggan," katanya.

"Saat pesawat saya mengalami penundaan lebih dari 4 jam, saya langsung mendapatkan notifikasi via SMS untuk melakukan klaim instan. Tanpa perlu dokumen yang ribet, saya langsung memasukkan data yang diperlukan dan berhasil mencairkan klaim dengan mudah," kata Maram Humaid, seorang pelanggan PasarPolis.

Dengan pendekatan seperti itu, sejauh ini PasarPolis telah membukukan lebih dari 100.000 pembeli asuransi penerbangan dan ratusan pencairan klaim setiap bulannya. Pada periode kuartal keempat 2018, PasarPolis mencatatkan premi sebesar Rp50 miliar dan lebih dari 1 juta polis asuransi yang terjual.

Pada tahun 2018, PasarPolis telah mendapatkan investasi pendanaan seri A dari tiga start-up unicorn Indonesia, yaitu Go-Jek, Traveloka, dan Tokopedia. Cleosent selaku CEO PasarPolis juga dinobatkan sebagai Ernst & Young (EY) Entrepreneur of the Year 2018 untuk kategori Technology & Digital.

Pada 2019, PasarPolis menargetkan penjualan premi senilai Rp350 miliar. "Dalam waktu dekat, kami akan menawarkan lebih banyak fitur klaim instan di mitra bisnis kami, seperti asuransi perjalanan dengan Kereta Api Indonesia. Selain fitur klaim instan, kami juga sedang mempersiapkan peluncuran real-time claim," tambah Cleosent.

Baca juga: PasarPolis kembangkan klaim asuransi digital

Baca juga: Begini tanggapan GOJEK soal larangan pakai GPS