Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menegaskan pemeliharaan kesehatan penting sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia.
"Kesehatan ini sangat mendasar sekali, jangan sampai kita berbicara persaingan dengan negara lain, kompetisi dengan negara lain, tetapi kita memiliki stunting 37 persen," kata Jokowi, dalam sambutannya saat acara Pembukaan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2019, di ICE, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan pada Selasa.
Ia meminta para pemangku kepentingan termasuk kepala dinas kesehatan di semua tingkat untuk menyelesaikan masalah kesehatan pertumbuhan yang menyebabkan kekerdilan atau "stunting".
Ia mengapresiasi upaya Kementerian Kesehatan yang menurunkan angka stunting dari 37 persen pada 2014 menjadi 30 persen pada 2018.
Kendati demikian, dia meminta kasus kekerdilan pertumbuhan anak di seluruh Indonesia diselesaikan.
Selain kekerdilan pertumbuhan anak, Jokowi juga menyoroti masalah kematian ibu melahirkan.
"Jangan sampai negara lain sudah berbicara kecerdasan buatan, sudah berbicara realitas virtual, sudah berbicara internet of things, sudah berbicara big data, sudah berbicara bit coin, 'mata uang kripto. Kita urusan stunting saja belum selesai, urusan kematian ibu belum rampung," jelas Jokowi.
Menurut dia, dengan tingkat kesehatan masyarakat yang meningkat, maka kualitas SDM dapat didorong ke arah yang lebih baik.
Jokowi juga menjelaskan pembangunan SDM menjadi syarat mutlak agar Indonesia tidak terjebak sebagai negara berpendapatan menengah.
Jokowi tegaskan kesehatan penting untuk tingkatkan SDM
12 Februari 2019 13:46 WIB
Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2019, di ICE, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Selasa (12/2/2019). (ANTARA News/Bayu Prasetyo)
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Tags: