Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta, Sakhir Purnomo, mengatakan, penentuan akhir dua nama calon wakil gubernur DKI Jakarta masih dibahas bersama pimpinan DPD Gerindra DKI Jakarta.
Sebelumnya kedua pimpinan partai pengusung pasangan cagub-cawagub DKI tersebut menerima hasil uji kelayakan dan kepatutan dari Tim Panelis.
"Saat ini, keputusan dua dari tiga nama terbaik kader PKS untuk menjadi cawagub DKI masih dibahas bersama Partai Gerindra," kata dia, di Jakarta Pusat, Selasa.
Hasil ekomendasi dan masukan dari panelis saat uji kelayakan dan kepatutan, Focus Group Discussion (FGD) dan pendalaman pada Jumat malam (8/2), menjadi pertimbangan penting PKS untuk membahasnya bersama Gerindra.
Dua nama yang direkomendasikan tim panelis yang masih dalam pembahasan PKS dan Gerindra DKI ini dinilai layak untuk diajukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, ke dalam rapat di DPRD DKI.
Namun, Purnomo menegaskan keputusan dua nama tersebut belum final karena masih dalam pembahasan bersama Partai Gerindra.
"Kami menghormati aspirasi, masukan, dan pertimbangan dari Gerindra terkait nama yang akan diputuskan. Karena Gerindra adalah mitra koalisi strategis, baik di level nasional maupun di Jakarta. Karenanya, pertimbangannya sangat perlu untuk didengar,” katanya.
DPW PKS DKI Jakarta telah mengirimkan surat kepada pimpinan Gerindra DKI Jakarta, Minggu (10/2), dalam rangka meminta kesiapan waktu pimpinan Gerindra untuk finalisasi dua nama cawagub mengingat ada kesepakatan bersama sebelumnya bahwa 11 Pebruari 2019 PKS dan Gerindra akan mengirimkan dua nama kader PKS sebagai Cawagub kepada Gubernur.
Para Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dari PKS yakni Abdurrahman Suhaimi, Agung Yulianto, serta Ahmad Syaikhu.
PKS katakan penentuan dua nama cawagub DKI masih dibahas bersama Gerindra
12 Februari 2019 12:46 WIB
Para calon wakil gubernur DKI Jakarta dari PKS, yakni Abdurrahman Suhaimi, Agung Yulianto, serta Ahmad Syaikhu. (Dokumentasi PKS)
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Tags: