Surabaya (ANTARA News) - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur, pada tahun akademik 2019 menerima sebanyak 5.485 mahasiswa baru dari tiga jalur yang disediakan.

Rektor Unair Prof Moh Nasih usai menyosialisasikan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) kepada kepala sekolah se-Jatim di Surabaya, Senin mengatakan kuota itu naik jika dibandingkan tahun 2018 yang hanya 5.125 mahasiswa.

"Klasifikasinya, pada jalur SNMPTN akan diterima sebanyak 1.650, jalur SBMPTN sebanyak 2.195, dan 1.640 mahasiswa lainnya untuk jalur Mandiri," kata Nasih.

Pada tahun ini ada beberapa program studi yang mengalami kenaikan kuota yakni Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi, Fakultas Hukum, Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan beberapa prodi teknik.

Nasih menjelaskan, untuk SBMPTN komponen penilaiannya berasal dari indeks siswa dan indeks sekolah. Dari indeks sekolah tersebut, ditentukan daya tampung untuk setiap program studi. Sementara untuk indeks siswa, sepenuhnya dihitung oleh penilaian panitia pusat, dalam hal ini Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

"Yang dinilai pertama untuk jalur SBMPTN adalah indeks sekolah, yakni hasil ujian tulis yang berasal dari SMA masing-masing, sehingga nilai SBMPTN siswa masing-masing sekolah sangat mempengaruhi indeks sekolah," katanya.

Ditambahkan Nasih, meskipun nilai siswa yang bersangkutan tinggi, tetapi tidak masuk dalam batasan tertentu untuk sekolahnya, bisa jadi siswa tersebut tidak diterima.

Mengenai siswa yang memiliki prestasi luar biasa khususnya bidang sains, misalnya olimpiade, agar dicantumkan saat pendaftaran. Sebab, prestasi akademik siswa berbentuk sertifikat tersebut akan menjadi bahan pertimbangan Unair.

"Untuk jalur SNMPTN, rapor yang dinilai adalah sejak semester I sampai semester V. Pada jalur Bidikmisi Unair menerima mahasiswa semua program studi, kecuali Kedokteran Gigi," ujarnya.

Pada jalur SBMPTN, wawasan kebangsaan siswa yang bersangkutan akan menjadi bahan pertimbangan penilaian. Wawasan kebangsaan ini dinilai dari esai yang dibuat siswa dalam rangka menjaring terkait masalah ideologi, termasuk wawasan kebangsaan siswa.

"Unair menerima bukan hanya mahasiswa yang otaknya cerdas, namun juga hatinya kepada NKRI. Sehingga nilai wawasan kebangsaan akan kita pertimbangkan," katanya.

Baca juga: Universitas Airlangga kembangkan produk anti-penuaan berbasis sel punca
Baca juga: Unair resmikan pusat bedah plastik
Baca juga: Unair tegaskan ketidakterlibatan dalam politik praktis