Jakarta (ANTARA News) - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Yasonna Laoly dalam pertemuan dengan Menteri Perlindungan Hukum dan Menteri Luar Negeri Belanda menjajaki kemungkinan kerja sama dalam hal bantuan hukum timbal balik antara Indonesia dan Belanda.

Pertemuan tersebut berlangsung saat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI mengunjungi Belanda untuk menghadiri pertemuan tingkat menteri Justice for All Conference di Den Haag pada 6-7 Februari 2019 menurut siaran pers KBRI Den Haag, Sabtu.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, pejabat pemerintah Belanda menyampaikan komitmen untuk membantu pengembangan kapasitas staf-staf Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI melalui program pendidikan dan pelatihan soal proses legislasi, termasuk pelatihan untuk para pelatih.

Pejabat teknis dari kedua negara akan membahas lebih lanjut pelaksanaan program pengembangan kapasitas itu.

Selama di Belanda, Yasonna juga melakukan kunjungan ke Penjara Dordrecht untuk melihat sistem manajemen kepenjaraan, termasuk hukuman alternatif, pencegahan residivis dan reintegrasi sosial.

Dia juga mempelajari sekilas sistem hukuman percobaan di Belanda yang memungkinkan pendampingan dan pemberian bantuan hukum dari sejak awal proses penyidikan terhadap para tersangka pelanggar hukum.

Sementara dalam pertemuan tingkat menteri Justice for All Conference, Yasonna menyampaikan berbagai upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan akses keadilan bagi semua warga, termasuk kelompok rentan dan tidak mampu.

Pertemuan Justice for All Conference di Den Haag menghasilkan deklarasi yang memuat komitmen bersama untuk mengambil langkah-langkah konkret dan mempromosikan akses terhadap keadilan bagi semua lapisan masyarakat.

Deklarasi itu juga menekankan perlunya kerja sama internasional dan kerja sama dengan berbagai pihak untuk membantu masyarakat rentan memenuhi kebutuhan bantuan hukum dalam sistem peradilan di setiap negara.

Baca juga:
Indonesia-Belanda sepakati kerja sama kesehatan
Indonesia-Belanda bahas peningkatan kerja sama ekonomi