Jakarta (ANTARA News) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah memberikan pembekalan untuk prioritas keselamatan bagi 35 orang pekerja migran Indonesia yang baru akan bekerja di Arab Saudi.

Pemberian pembekalan bagi pekerja migran Indonesia yang baru itu dikemas dalam acara "Welcoming Programme" (program penyambutan), seperti disampaikan dalam keterangan tertulis dari KJRI Jeddah yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Sesuai kontrak kerja, rombongan pekerja migran Indonesia yang baru tiba di Arab Saudi itu direkrut oleh Perusahaan Bin Laden Group dan akan ditempatkan di Kawasan Masjidil Haram Makkah dan Masjid Nabawi Madinah sebagai petugas kebersihan khusus wanita.

Disebutkan dalam perjanjian, 35 pekerja migran Indonesia tersebut dikontrak selama dua tahun, dan perusahaan menyediakan tempat tinggal, asuransi kesehatan, tiket pesawat di akhir masa kontrak kerja, dan fasilitas lainnya.

Pembekalan untuk para pekerja migran Indonesia disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Konjen RI Jeddah, Safaat Ghofur, dan Staf Teknis/Konsul Tenaga Kerja KJRI Jeddah, Mohammad Yusuf.

Materi pembekalan meliputi pemahaman tentang sistem hukum dan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di Arab Saudi, pentingnya penandatanganan Perjanjian Kerja dan lapor diri sehingga memudahkan KJRI dalam memberikan perlindungan dan pelayanan kekonsuleran, bantuan solusi masalah ketenagakerjaan dan keimigrasian.

Dalam kesempatan tersebut, pihak KJRI Jeddah juga menyampaikan beberapa contoh kasus permasalahan yang kerap dialami oleh warga dan pekerja migran Indonesia di Arab Saudi. Hal itu bertujuan agar para pekerja migran Indonesia yang baru tiba tidak mengalami hal serupa sehingga bisa aman dan selamat selama bekerja.

Welcoming Program merupakan kebijakan KJRI yang diberlakukan bagi seluruh pekerja migran Indonesia yang baru datang. Kegiatan Welcoming Program itu bertujuan untuk melindungi setiap pekerja migran Indonesia dengan memberikan penyuluhan hukum dan undang-undang ketenagakerjaan di Arab Saudi.

Kegiatan welcoming program diakhiri dengan sosialisasi lapor diri secara online kepada setiap pekerja migran yang hadir.