Jakarta (ANTARA News) - Dua ibu korban penembakan di Kampus Trisakti tahun 1998, menyatakan dukungannya kepada calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin, karena diyakini mampu menyelesaikan kasus dugaan pelanggaran HAM 1998.

Keduanya adalah Lasmiati yang merupakan ibunda dari Heri Hertanto dan Karsiah ibunda Hendriawan Sie.

"Saya dukung Jokowi, saya yakin beliau akan menyelesaikan masalah ini dengan adil. Karena presiden yang sebelumnya belum bisa menyelesaikannya," ujar Lasmiati di Media Center TKN Jokowi-Ma'ruf, Jakarta, Jumat.

Dia meyakini Jokowi memiliki komitmen untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM 1998 karena persoalan tersebut berlarut-larut sehingga perlu segera diselesaikan.

Menurut dia, permintaannya tidak berlebihan yaitu negara mengakui bahwa anaknya ditembak ketika melakukan aksi tahun 1998.

"Jadi kalau Jokowi terpilih kembali mudah-mudahan bisa menuntaskan kasus ini, paling tidak minta diakuin saja anak saya ditembak negara," ujarnya.

Dia menilai dukungan tersebut karena Jokowi tidak memiliki beban di masa lalu sehingga diyakininya bisa menyelesaikan kasus 1998 yang tidak selesai selama 20 tahun.

Ibunda dari Hendriawan Sie, Karsiah mengatakan dukungannya ke Jokowi karena selama ini berbeda dengan kepala negara dan kepala pemerintahan yang lain.

Dia mencontohkan dirinya sering diundang ke Istana Negara untuk berdiskusi sehingga dirinya berharap di periode kedua, Jokowi dalam menyelesaikan kasus tersebut.

"Buktinya beliau sering undang kita. Jadi bukan kita yang minta diundang namun Jokowi yang undang," katanya.

Karsiah mengatakan Hendriawan Sie adalah anak satu-satunya yang harus menemui ajal karena ditembak. Dirinya saat ini sudah ikhlas merelakan anaknya tersebut.