Industri pun dilibatkan dalam rembuk pendidikan-kebudayaan 2019
8 Februari 2019 17:52 WIB
Arsip Foto. Para siswa menunjukkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) saat pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (Rembuknas) 2017 di Jakarta, Kamis (26/1/2017).(ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Penyelenggara melibatkan para pelaku usaha dan industri dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019 yang akan berlangsung 11-14 Februari di Depok, Jawa Barat.
"Pada rembuk nasional kali ini, kami juga mengundang sejumlah perusahaan seperti PT Astra Internasional dan PT Benih Citra Asia Jember yang akan berbagi pengalaman dalam penguatan pendidikan vokasi," kata Ketua Panitia Pengarah RNPK 2019 Ananto Kusuma Seta dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Ananto, yang menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan para pelaku usaha dan peserta RNPK akan berbagi informasi dan pengalaman mengenai praktik baik dalam mengelola pendidikan dan kebudayaan beserta permasalahannya, serta bersama-sama merumuskan solusinya.
"Penyelenggaraan RNPK ini menjadi wadah dan upaya meningkatkan kerja sama berbagai pihak untuk bersama-sama membangun dan memajukan pendidikan dan kebudayaan," tutur Ananto.
Dia menjelaskan penyelenggaraan RNPK diharapkan dapat membangun sinergi pusat dan daerah serta masyarakat guna menyukseskan program-program prioritas pemerintah serta merumuskan rancangan kebijakan pendidikan dan kebudayaan tahun 2020.
RNPK 2019 mengangkat tema yang sama dengan tahun sebelumnya, yakni menguatkan pendidikan, memajukan kebudayaan.
Isu strategis yang akan menjadi bahasan dalam diskusi kelompok RNPK 2019 meliputi penataan dan pengangkatan guru; revitalisasi pendidikan vokasi; sistem zonasi pendidikan; pemajuan kebudayaan; serta penguatan sistem perbukuan dan literasi.
Baca juga:
DPR minta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan buat inovasi pembelajaran PMP
Yogyakarta ditetapkan sebagai Kota Kebudayaan ASEAN
"Pada rembuk nasional kali ini, kami juga mengundang sejumlah perusahaan seperti PT Astra Internasional dan PT Benih Citra Asia Jember yang akan berbagi pengalaman dalam penguatan pendidikan vokasi," kata Ketua Panitia Pengarah RNPK 2019 Ananto Kusuma Seta dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Ananto, yang menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan para pelaku usaha dan peserta RNPK akan berbagi informasi dan pengalaman mengenai praktik baik dalam mengelola pendidikan dan kebudayaan beserta permasalahannya, serta bersama-sama merumuskan solusinya.
"Penyelenggaraan RNPK ini menjadi wadah dan upaya meningkatkan kerja sama berbagai pihak untuk bersama-sama membangun dan memajukan pendidikan dan kebudayaan," tutur Ananto.
Dia menjelaskan penyelenggaraan RNPK diharapkan dapat membangun sinergi pusat dan daerah serta masyarakat guna menyukseskan program-program prioritas pemerintah serta merumuskan rancangan kebijakan pendidikan dan kebudayaan tahun 2020.
RNPK 2019 mengangkat tema yang sama dengan tahun sebelumnya, yakni menguatkan pendidikan, memajukan kebudayaan.
Isu strategis yang akan menjadi bahasan dalam diskusi kelompok RNPK 2019 meliputi penataan dan pengangkatan guru; revitalisasi pendidikan vokasi; sistem zonasi pendidikan; pemajuan kebudayaan; serta penguatan sistem perbukuan dan literasi.
Baca juga:
DPR minta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan buat inovasi pembelajaran PMP
Yogyakarta ditetapkan sebagai Kota Kebudayaan ASEAN
Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: